Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Melihat Keindahan Panorama Hong Kong dari Kereta Gantung Transparan: Waktu Terasa Lambat

Keseruan cable car ini adalah jaraknya mencapai 5,7 Km dan berdurasi sekitar 25 menit untuk satu kali perjalanan.

Penulis: Erik S
zoom-in Melihat Keindahan Panorama Hong Kong dari Kereta Gantung Transparan: Waktu Terasa Lambat
Tribunnews/Erik Sinaga
Laut China Selatan dan panorama Hong Kong dilihat dari ketinggian dari cable car atau kereta gantung 

TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG- Kalau berlibur ke Hong Kong, jangan lewatkan kereta gantung Ngong Ping 360, sebuah wahana kereta gantung yang terbesar di Asia.

Dengan menaiki kereta gantung ini, pengunjung bisa menikmati enam titik pemandangan di Hong Kong. Pertama adalah panorama Bandara Internasional Hong Kong, pemandangan Gunung Nei Lak Shan, pemandangan Laut China Selatan, Jembatan Hong Kong - Zhuhai - Macau, patung Budha Besar, dan Desa Ngong Ping.

Kereta gantung (cable car) ini berangkat dari titik terminal kereta gantung Tung Chung - terminal kereta gantung Ngong Ping.

3 jenis kereta gantung

Keseruan cable car ini adalah jaraknya mencapai 5,7 Km dan berdurasi sekitar 25 menit untuk satu kali perjalanan.

Bandara Internasional Hong Kong atau Hong Kong Internasional Airport (HKIA) terlihat dari cable car.
Bandara Internasional Hong Kong atau Hong Kong Internasional Airport (HKIA) terlihat dari cable car. (Tribunnews/Erik Sinaga)

Kereta gantung ini ada tiga jenis kabin, yang pertama adalah kabin standar kemudian kabin kristal yang memiliki bagian bawah transparan dan yang terbaru adalah kabin panorama kristal +. 

Ini adalah kabin terbaru yang keempat sisi dan bagian bawah kabin baru terbuat dari kaca transparan. Sekitar 30 persen dari kabin ini adalah kristal asli.

Kabin ini menawarkan visibilitas lebih dari 80 persen. Dengan cakrawal lebih luas pengunjung bisa langsung melihat perubahan empat musim Pulau Lantau.

Berita Rekomendasi

Harga tipe standar adalah 270 Dolar Hong Kong, tipe kabin kristal 350 Dolar Hong Kong, kemudian tipe kristal+ seharga 395 Dolar Hong Kong.

 

Harus antre

Wahana kabin panorama kristal + ini masih tergolong baru. Oleh karena itu, jumlahnya tidak banyak.

Dari 109 kereta gantung yang tersedia, hanya 10 diantaranya kabin panorama kristal +.

Pengunjung harus mengantre agar bisa menikmati wahana ini.

Gloria Lee, senior eCommerce Officer Ngong Ping 360 mengatakan ribuan orang mengunjungi Ngong Ping setiap harinya.

Melihat pemandangan Nei Lak Shan dari kereta gantung Kristal +.
Melihat pemandangan Nei Lak Shan dari kereta gantung Kristal +. (Tribunnews/Erik Sinaga)

Aman dan nyaman

Gloria Lee mengatakan tidak perlu ragu menaiki wahana ini. Walau terbuat dari kaca, ketebalannya hampir mencapai 5 Cm dan dan terdiri dari empat lapis kaca.

"Kacanya ada empat lapis. Tentu sangat aman dan nyaman," kata Gloria.

Tribunnews bersama rombongan dari Jakarta, berkesempatan menaiki kabin panorama kristal +. Yulia, awalnya mengaku sungguh cemas dan deg-degan ketika naik.

Patung Buddha Besar atau Big Buddha di Desa Ngong Ping. Patugn Buddha besar ini terlihat dari kereta gantung
Patung Buddha Besar atau Big Buddha di Desa Ngong Ping. Patugn Buddha besar ini terlihat dari kereta gantung (Tribunnews/Erik Sinaga)

Namun, cemas Yulia akhirnya terbayar ketika berada di ketinggian dan menikmati Hong Kong secara nyata.

"Memang agak deg-degan karena khawatir, cemas, karena berada di ketinggian langsung melihat ke bawah. Tapi sensasinya, apalagi 25 menit (sekali jalan). Kayak waktu terasa lambat. Tapi menyenangkan. wajib dicoba," kata Yulia.

Pengunjung lainnya, Friscila Saputra mengaku wahana kereta gantung Ngong Ping berbeda dengan yang pernah dia naiki di Ancol atau di Singapura.

Menurut dia, kereta gantung di Ancol dan di Singapura tidak setinggi dan durasi perjalanannya tidak selama dengan di Ngong Ping.

Para pengunjung antre naik kereta gantung (cable car)
Para pengunjung antre naik kereta gantung (cable car) (Tribunnews/Erik Sinaga)

"Seru, suka, bisa lihat pemandangan full, kelihatan semuanya," beber Sisil.

Sisil mengaku tidak takut karena telah dijelaskan mengenai keamanan kereta gantung.

"Takut nggak, karena tahu aman. Jadinya malah seru karena pengalaman beda," kata Sisil.

Banyak destinasi di Ngong Ping

Begitu tiba di Ngong Ping, pengunjung bisa mengunjungi Patung Buddha Besar atau Big Buddha. Patung ini adalah patung Buddha duduk terbesar kedua di dunia. Ketinggiannya mencapai 26,4 meter dan tinggi keseluruhan adalah 34 meter. Beratnya mencapai 250 ton.

Tidak jauh dari Patung Buddha Besar, pengunjung bisa menikmati Biara Po Lin. Biara ini menghadap tepat ke arah Patung Buddha Besar.

Di sini terdapat Aula Kuil Utama Buddha dan Aula Besar 'Sepuluh Ribu Buddha.

Tersedia restoran halal

Ebeneezer's, Restoran Halal di Desa Ngong Ping, Hong Kong.
Ebeneezer's, Restoran Halal di Desa Ngong Ping, Hong Kong. (Tribunnews/Erik Sinaga)

Bagi Anda pelancong muslim, tidak perlu ragu terkait makanan halal. Di Desa Ngong Ping, ada restoran halal bernama Ebeneezer's.

Restoran ini menyajikan berbagai macam menu makananan misalnya saja makanan India, kari ayam, kebab, pizza dan masih banyak lagi.

Pemerintah Hong Kong mulai garap wisata halal

Pemerintah Hong Kong mulai mengembangkan wisata halal guna mendatangkan turis atau wisatawan dari negara-negara yang penduduknya mayoritas muslim.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong mengaku sudah dimintai masukan dari otoritas setempat terkait persiapan apa saja yang diperlukan muslim travelers.

"Pemerintah Hongkong sekarang sudah bagus, dia sekarang itu sudah mengkaji mendatangkan turis dari negara-negara yang memang mayoritas muslim atau negara Islam. Kami juga sudah dihubungi oleh pihak pemerintah Hong Kong," kata KJRI Hong Kong Yul Edison di Hong Kong di sela-sela Jakarta & Bali Flight Launch Celebration, Hong Kong, Selasa (9/10/2024)..

Yul mengakui Hongkong memang bagi kebanyakan muslim dirasa belum sepenuhnya bisa menyiapkan segala sesuatunya.

Misalnya saja tempat salat di Hong Kong sejauh adalah di masjid. Belum tersedia masjid atau musala di mal-mal yang tersebar di Hong Kong.

Masjid Kowloon di Jalan Nathan, Tsim Sha Tsui, Hong Kong.
Masjid Kowloon di Jalan Nathan, Tsim Sha Tsui, Hong Kong. (Tribunnews.com/Erik)

"Kalau di kita kan (di Indonesia) di mal ada tempat salat dan lainnya itu ada. Itu satu yang dikeluhkan oleh turis yang memang muslim atau Islam," beber Yul. 

Padahal, lanjut Yul, ketersediaan tempat-tempat salat sangat dibutuhkan umat Muslim ketika bepergian. Jika harus mencari masjid, maka akan sangat membutuhkan waktu.

Menurut Yul, Hong Kong kini memiliki lima masjid besar.

"Kalau dia mau ibadah kan dia pergi mencari masjid kan. Jarak dari tempat dia, misalnya melihat lokasi wisata itu, ke tempat masjid itu kan makan waktu," kata Yul.

Terkait makanan, Yul mengatakan sebenarnya sudah banyak makanan halal di Hong Kong. Namun, perbandingannya dengan restoran nonhalal masih jauh.

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas