Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Omikuji di Jepang: Cara Membaca Ramalan Keberuntungan dan Maknanya

Omikuji adalah tradisi ramalan yang menyenangkan, menggabungkan nasihat praktis dengan misteri yang mengundang tanya.

Penulis: Ambar Purwaningrum
zoom-in Omikuji di Jepang: Cara Membaca Ramalan Keberuntungan dan Maknanya
kalandrakas from Tsurugaoka Hachiman Shrine in Yukinoshita, Kamakura, Kanagawa, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons
Omikuji adalah tradisi ramalan yang populer di Jepang. 

Setelah dibaca, jika ramalan itu positif, kamu bisa membawanya pulang sebagai kenang-kenangan. 

Namun, jika ramalan tersebut kurang menguntungkan, sering kali kertas tersebut dilipat dan dibiarkan di kuil sebagai simbol pengalihan beban.

Sejarah Omikuji

Omikuji adalah tradisi ramalan yang populer di Jepang.
Omikuji adalah tradisi ramalan yang populer di Jepang. (Pxhere)

Omikuji tidak muncul begitu saja sebagai daya tarik wisata yang menarik. 

Asalnya dapat ditelusuri ke abad-abad lalu, sebagai bentuk ramalan yang digunakan oleh tokoh agama untuk memahami kehendak ilahi. 

Dilansir dari jw-webmagazine, dokumen-dokumen awal menunjukkan bahwa para biksu kuil menggunakan metode serupa undian untuk mencari petunjuk dalam pengambilan keputusan penting, seperti pemerintahan, pertanian, dan praktik spiritual. 

Seiring waktu, ritual yang dulunya hanya dilakukan oleh kalangan terpelajar ini menyebar ke kalangan masyarakat umum.

Berita Rekomendasi

Pada zaman Edo, praktik menarik ramalan ini semakin populer, dengan kuil dan tempat suci mengadopsi pesan-pesan yang telah dipersiapkan sebelumnya. 

Orang biasa dapat mengunjungi kuil lokal dan, dengan biaya terjangkau, memperoleh wawasan dari ramalan-ramalan kuno tersebut. 

Tradisi ini berkembang seiring perubahan sosial di Jepang, beradaptasi dengan pengunjung baru dan tingkat melek huruf yang lebih luas. 

Di era Meiji, ketika masyarakat semakin terbuka dan modernisasi terjadi, omikuji mulai memiliki format yang lebih konsisten dan kategori keberuntungan yang lebih dikenal.

Omikuji masa kini, meskipun masih berakar pada tradisi agama, mencerminkan perpaduan antara yang lama dan yang baru. 

Skrip klasik masih digunakan, namun banyak kuil yang mulai memperkenalkan teks-teks kontemporer atau bahkan menyediakan set ramalan terpisah yang disesuaikan dengan minat tertentu, seperti kesuksesan akademis atau kebahagiaan romantis. 

Meskipun konsep dasarnya tidak banyak berubah—menarik selembar kertas, menemukan takdirmu—peranannya dalam masyarakat kini berada di antara tradisi yang khidmat dan hiburan yang ringan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas