Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Inalum, Gadis Cantik yang Bingung Akan Masa Depannya

Ada seorang gadis di Sumatera Utara bernama Inalum. Dilahirkan dari ibu Indonesia dan ayah Jepang.

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Inalum, Gadis Cantik yang Bingung Akan Masa Depannya
www.layoutsparks.com
ILUSTRASI 

Oleh Richard Susilo*)

TRIBUNNEWS.COM - Ada seorang gadis di Sumatera Utara bernama Inalum. Dilahirkan dari ibu Indonesia dan ayah Jepang. Selama 26 tahun hidup bersama, berjuang bersama, merasakan pahit manisnya kehidupan bersama. Akhirnya empat tahun belakangan ini, keluarga tersebut boleh tersenyum. Sang gadis pun semakin cantik dan sangat cantik sekali sampai dengan 31 Oktober 2013.

Tiba-tiba sang gadis yang sangat cantik ini harus menghadapi kenyataan. Sang ayah harus pulang ke Jepang, berpisah dengan ibunya. Sedih luar biasa gadis ini. Sementara sang ibu terus merayu dan membisikkan kata-kata yang berusaha menguatkan hatinya.

“Sudahlah nak, kamu kan cantik, sudah waktunya menikah, pasti banyak yang suka sama kamu, kamu bisa mendapat lelaki kaya raya, kehidupanmu bisa bahagia nantinya.”

Begitulah sang ibu merayunya dan berharap sang gadis bisa mengikutinya dan tidak lagi sedih karena ditinggal ayahnya. Sementara ayahnya di Jepang saat ini snagat sedih, “Apakah anakku ini di Indonesia bisa hidup bahagia, terjaga dengan baik, dirawat dan berkembang dengan baik nantinya?” Itulah kecemasan sang ayah.

Gadis yang cantik ini, yang empat tahun terakhir hidup dengan penuh kebahagiaan dan semakin cantik, mendadak berubah semua kehidupannya per 1 November 2013. Ibunya pun berusaha menjodohkan dengan semua orang kaya di negeri Nusantara ini yang tentu saja banyak sekali yang meminangnya karena memang cantik, seksi, sangat menggiurkan dan diimpikan semua orang bisa menghasilkan banyak keuntungan nantinya.

Namun semua peminangnya lupa, bagaimana sebenarnya hati si gadis cantik ini? Sebenarnya hatinya remuk, sedih, harus menghadapi kenyataan ayah dan ibunya cerai. Sementara ibunya kini hanya memikirkan uang saja, bagaimana bisa menjual dirinya. Hal ini justru semakin membuat hatinya semakin gundah gulana, semakin sedih, bagaimana masa depan saya tanpa cinta lengkap ayah dan ibu?

Berita Rekomendasi

Itulah hal yang sama dipikirkan sang ayah saat ini. Semua orang hanya melihat luarnya saja, gadis yang cantik, menggiurkan, bisa “dijual” dengan mahal, bisa “menghasilkan” jadi bangga calon suami kalau jalan bersamanya, dan sebagainya. Hanya fisik luar dan kebanggaan sana-sini. Tapi apakah tahu, bagaimana cara membesarkan anak gadis itu dengan benar? Tahukah makanan dan minuman apa yang terbaik buat anak gadis itu? Jam berapa harus bangun, bekerja, istirahat, bermain dan istirahat kembali? Tahukah penyakit anak gadisku itu? Dan sejuta pertanyaan lain yang jadi pemikiran sang ayah dewasa ini.

Kebanyakan dari manusia saat ini tampaknya memang hanya melihat bagian luar saja. Kecantikan, kemolekan, keindahan, dan materi yang bisa dihasilkan dari sebuah penampakan yang seolah bisa menghasilkan untung yang sangat besar. Tetapi lupa, adanya hati, adanya pemikiran, adanya jiwa yang sebenarnya perlu dipelajari, perlu dihayati, perlu dipelajari lebih lanjut terlebih dulu, sebelum seseorang meminangnya nanti, sebelum seseorang menjadi suaminya nanti, dan bisa membahagiakan luar dan dalam hatinya.

Kini sang gadis sudah 100 persen milik sang ibu, hidup bersama sang ibu. Mata lelaki sekitarnya seolah tambah berani, karena sang ayah sudah tidak ada. Sementara sang ibu juga telah mulai berucap, menjanjikan pembagian persentase bagi kenikmatan seorang gadis yang cantik, dalam angka 30 persen untuk lokal dan 70 persen untuk pemerintah pusat.

Gadis Inalum ini tampaknya dianggap sudah bisa berjalan baik dan menghasilkan keuntungan besar tanpa ayah sekali pun. Semua orang percaya, hanya di tangan ibu saja, apalagi selama empat tahun ini sudah sukses, menguntungkan, pasti bisa tetap berjalan yang sama, tetap sukses dan menguntungkan.

Kini tentu bukan calon suami baru yang masuk menghadapi sang gadis, tetapi calon suami yang akan meminang sang gadis, jadi pembicaraan banyak orang baik lokal maupun yang ada di pemerintah pusat.

Sementara tak ada lagi yang memikirkan perasaan sang gadis. Tak ada lagi yang memikirkan hati sang gadis. Pikiran banyak orang mengatakan, “Ah dia sudah besar, sudah dewasa, sudah sukses, pasti sudah bisa jalan sendirilah, pasti suaminya nanti bisa membimbingnya dengan baiklah. Ada waktunya kan berpisah dengan ayahnya, tidak harus gadis terus. Apa mau jadi perawan tua?” Tanya beberapa orang yang sinis mungkin.

Benar. Gadis itu sudah dewasa, sudah cantik, dan mungkin “menguntungkan” untuk dijual kepada calon suaminya. Tetapi gadis yang cantik juga punya hati. Apakah yang akan “mengelola” saya nanti bisa dan mau mengerti saya? Bisa merawat saya dengan baik seperti ayah saya dulu, sehingga say abisa menjadi gadis yang periang kembali, menghasilkan sesuatu yang menguntungkan bagi keluarga? Masih banyak pertanyana dari sang gadis kepada masa depannya.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas