Oleh: Dody Susanto
Direktur Klinik Pancasila

Kehendak rakyat banyak memilih Jokowi-JK seperti tergambar dari hasil rekapitulasi nasional KPU mencerminkan keinginan kuat rakyat agar pemerintahan nanti adalah "Mobil" atau  Mesin Organisasi Bekerja Insentif   Langsung  kepada konstituennya.

Dalam terminologi politik, rakyat adalah pemegang "Saham" atau Subyek Absah Hak Adil Manusiawi dari rute demokrasi pemilihan langsung.

Yang adalah manifestasi otoritas orisinil obyektif rakyatlah yang berdaulat.  Jika sesuai jalur maka terpenuhinya dividen politik rakyat adalah "Cek" atau Cepat Eksekusi Kehendak Rakyat.

Yang berkarakter "Tunai" atau Tepat Urgensi Nyata Aksi Implementasi .      

Sehingga layak diurai dengan komitmen Gugus Respon Untuk Perubahan atau "Grup" yang bermatra "Cekatan" atau Cepat Eksekusi Kondisi Aktual Tanggap Aksi Nyata sampai membawa efek dukungan lanjut dari rakyat banyak.

Mimbar tulisan ini bersepakat figur Jokowi-JK secara moril adalah padu padan duet kepemimpinan yang merepresentasikan kehendak dan suasana batin rakyat banyak .                 

Rekam jejak keduanya yang Otentik dalam perspektif perilaku berpeluang menggulung distorsi pasar menjadi tren positif membuncah semangat publik lebih produktif  serta memancing tumbuhnya jamur Koagulan atau zat pengurai gumpalan distrust atau saling tidak percaya sesama anak bangsa menjadi cair yang berefek positif pada kelancaran komunikasi sosial masyarakat.                                             
Koagulan faktor yang dapat diinisiasi oleh semua pihak akan memulihkan kelelahan mental publik selama masa kontestasi,yang diharapkan dapat menaikkan indeks persatuan nasional.

Dalam titik balik menuju kebugaran mental publik yang optimal dan merangsang etos kerja lebih produktif, pemerintahan Jokowi-JK dengan Politik Gencar Aksi Solusi dengan Revolusi Etos Kerja Mental atau Politik GASREM  dapat menggunakan:

1. Gerakan PROPAN  MELAYANG Bersama atau Propaganda Nasional Merajut Langkah Akur Negeri Gemilang Bersama.
2 . Gerakan Nasional ADIK KAKAK atau  Aman Damai Indonesia Kuat Kerukunan Adalah Kebersamaan Atas Keberagaman.
3. Gerakan Bangun Pagi Nasional untuk memicu dan memacu indeks PEDAS bangsa atau Produktifitas Etoskerja Dayasaing.
4. Gerakan Saling Percaya Antar Teman, Antar Tetangga, Antar Tokoh atau GENSAPER melalui tulisan di spanduk putih dengan awal kalimat "Saya Percaya dan seterusnya".
5 . Gerakan PEMAIN BOLA atau Pembinaan Ekstra Mental Agama Ideologi Nation Character melalui Budaya Olahraga Lingkungan Aktif.
6. Gerakan RENTAL SERANGGA : Revolusi Mental Sekarang Juga melalui kelompok ker ja penyusunan ISN atau Indeks Standar Nasional Kebugaran Mental Publik (GARANTALIK)  .
7 . Gerakan Sayang Tetangga tiap hari Selasa minggu kedua dengan "BAKU SAPA" beri atensi kerukunan upaya saling apresiasi penuh afeksi.
8. Gerakan GONG SI PAKAS : Gotong Royong Sila Padi Kapas.
9. Penghargaan PIN EMAS tiap hari minggu di minggu keempat berupa Pekan Integrasi Nasional Elemen Masyarakat Aksi Solidaritas.