Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

"Demokrasi Larut Malam"

"Keputusan" adalah Kebulatan Elemen Pertimbangan Untuk Tujuan Urgensi Solusi Aplikatif Nyata.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Anggota DPR menghitung hasil voting pengesahan RUU Pilkada saat sidang paripurna di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2014). Pengesahan dilakukan melalui mekanisme voting dengan hasil pemilihan kepala daerah dikembalikan lewat DPRD.Hasil voting menunjukkan sebanyak 226 anggota dewan memilih pilkada lewat pilihan DPRD. Sedangkan, anggota DPR yang memilih Pilkada langsung ada sebanyak 135 orang. Total, seluruh anggota DPR yang mengikuti voting sebanyak 361 orang. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Oleh : Dody Susanto
Direktur KLINIK Pancasila

Satu hal yang menyita energi paling memukau dalam sejarah peradaban manusia dimuka bumi adalah ritual pengambilan keputusan berdasarkan terminology manajemen disebut Kebijakan Pengambilan Keputusan (KPK).

"Keputusan" adalah Kebulatan Elemen Pertimbangan  Untuk Tujuan Urgensi Solusi Aplikatif Nyata.

Dengan demikian maju mundurnya peradaban sebuah negara sangat ditentukan dari kualitas keputusan yang diambil oleh unit-unit lembagayang ada di negara tersebut.

Tradisi pengambilan keputusan  yang baik dari berbagai aspek sangat ditentukan dari kualitas masing-masing individu yang terbiasa terdidik terlatih menghitung mengkalkulasi dan memprediksi dampak sebuah keputusan yang tidak hanya bernilai kontemporer namun mengingat masa lalu dan mengikat masa depan.

Dalam konteks perjalanan demokrasi, bangsa Indonesia sesungguhnya bangsa yang relatif cepat belajar dan mencerna inti pesan demokrasi.

Meski harus diakui pencapaian tersebut bukalah buah dari pendidikan politik yang terstruktur  sistematis dan massif melainkan keterpanggilan situasional tanpa kematangan Logika Akal Sehat Etika Rasionalitas atau "Laser".

Berita Rekomendasi

Dampak atmosfir demokrasi yang kental nuansa minus "Laser" tersebut politik seringkali dimaknai sebagai pengaruh orang lain intrik tujuan interest kekuasaan bukan ide gagasan untuk cita-cita kemaslahatan bangsa.

Situasi ini menyuburka mentalitas UVT atau Us versus Them (Kita lawan mereka) dalam jagad perpolitikan di tanah air.

Pembelahan koalisi merah putih dengan koalisi Indonesia hebat dalam siding paripurna DPR tentang RUU Pilkada adalah cerminan demokrasi larut malam nir "Laser"  dalam proses Kebijakan Pengambilan Keputusan atau KPK, dalam teori tergolong Decision Fatigue (Kelelahan Keputusan).

KPK tentang RUU Pilkada yang diambil larut malam menurut pakar sosio-psikologis Baumester adalah bias ego depletion atau situasi dimana kendali diri  (will power)untuk berpikir jernih mengalami kekeringan atau deplesi akibat sumber daya yang berperan mensuplay modal pengambilan keputusan tergerus habis.

Keadaan decision fatigue adalah penyebab utama keputusan jalan pintas yang berakibat pihak lain kehilangan martabat.

Dalam konteks politik decision fatigue memang sering timbul karena adanya bias dalam berpikir yang dikarenakan afliansi politik.

Decision fatigue selain cenderung bias juga bersifat partisan.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas