Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Gusi Turun dan Gigi Sensitif
Salah satu penyebab paling sering resesi gusi adalah karena menyikat gigi terlalu keras, terlalu kencang dan terlalu semangat
SUDAH beberapa minggu ini Sapto merasa sakit kepala. Setelah di rasa-rasa darimana sakitnya, dia melihat ada yang tidak beres pada giginya. Ya, ternyata sakit kepala Sapto berasal dari giginya yang terasa sebagai sumber sakit.
Sapto menghadap kaca sambil membuka mulutnya. “Hm… tapi sepertinya tidak ada gigi saya yang berlubang ya?” pikir Sapto. Ia terus membuka mulutnya di depan kaca. “Kenapa ya, sakit nih rasanya di gigi atas yang dekat gigi taring, tapi tidak berlubang?”
Esoknya Sapto segera ke dokter gigi. Setelah diperiksa dengan seksama, dokter gigi tersebut menunjukkan gambar seperti di bawah ini :
gambar diambil dari www.doctorspiller.com
Kejadian ini terjadi persis terhadap gigi-gigi Sapto. Di dalam kedokteran gigi, keadaan ini disebut dengan “gusi turun” atau resesi gusi atau abrasi gingival. Inilah yang dialami oleh Sapto.
Salah satu penyebab paling sering resesi gusi adalah karena menyikat gigi terlalu keras, terlalu kencang dan terlalu semangat. Ya, ternyata menyikat gigi tidaklah boleh terlalu keras dan kencang, atau bahkan sampai mengeluarkan suara penyikatan yang terdengar orang lain. Hal ini diperparah lagi bila memakai sikat gigi yang tidak tepat.
Jadi bagaimana sebaiknya tekanan menyikat gigi yang baik? Menurut penelitian para dokter gigi, tekanan yang ringan sangatlah ideal untuk menyikat gigi. Jadi jangan menyikat gigi terlalu keras dan terlalu semangat. Gusi kita yang posisinya paling dekat ke gigi sangatlah lunak dan gampang sobek.
Ada orang yang merasa belum menyikat gigi apabila belum menggerakkan sikat giginya dengan keras, bahkan sampai berbunyi bagaikan orang menyikat lantai toilet. Pemahaman ini sangat keliru. Bulu sikat gigi lah yang akan menyikat gigi-gigi Anda secara baik, tangan Anda cukup melakukan tekanan yang ringan, jangan terlalu semangat.
Tangan kita gunanya untuk mengarahkan sikat gigi. Arahkan ke permukaan kunyah, ke belakang gigi (utamanya belakang gigi seri atas). Gunakanlah sikat gigi yang berbulu halus (soft) dan awasi jangan sampai bulu sikat gigi mengembang ke kiri dan kanan. Bila sudah terlihat mengembang, buang saja sikat gigi tersebut dan beli yang baru.
Pada kasus Sapto, gusinya sudah mengalami resesi gusi, sehingga dentin pada akar giginya terekspos ke udara luar. Dentin terbuka itulah yang menyebabkan giginya menjadi sensitif sekali. Minum air sedikit dingin saja bisa membuat Sapto sakit kepala.
Pemakaian pasta gigi untuk gigi sensitif rasanya tidak akan mencukupi, bila gigi-gigi yang terlibat sudah banyak. Solusinya adalah bagian dentin yang terbuka itu ditambal sewarna gigi oleh dokter gigi, kemudian Sapto harus mulai membiasakan diri menyikat gigi dengan pelan. Semoga penderitaan Sapto tidak terjadi pada kita dan keluarga kita ya.
Ditulis oleh :
drg. HILDA PURNAMASARI
NIP. 19770830 200604 2 003
e-mail : hildadisini@gmail.com