Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Tanggapan Muslimah HTI Terkait Pesta Bikini Pasca UN
Masyarakat tak boleh berdiam diri dan menganggap selesai ketika penyelenggara menyatakan akan membatalkan acara pesta bikini pasca UN.
Editor: Dewi Agustina
Penulis: Iffah Ainur Rochmah
Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
ASTAGHFIRULLAH.....sungguh makin nyata kerusakan masyarakat akibat makin kuatnya faham liberalisme merasuki seluruh aspek kehidupan.
Masyarakat tak boleh berdiam diri dan menganggap selesai ketika penyelenggara menyatakan akan membatalkan acara pesta bikini pasca UN.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan:
1. Alasan pihak hotel, mereka tidak tahu kalau pesertanya pelajar. Alasan ketidaktahuan atau tak mau tahu inilah yang kebanyakan menjadi karakter pengusaha hotel. Siapa yang siap bayar dibiarkan melakukan kemaksiatan. Alasan usia pelajar hanya karena takut membentur regulasi yang ada --> Kapitalisme dengan orientasi materinya telah menghalalkan segala cara, selama ada uang dibiarkan melakukan kemaksiatan.
2. Penyelenggara sudah seringkali menyelenggarakan acara serupa dengan sasaran pelajar. Kapolri menyatakan akan membubarkan bila acara mengganggu keamanan. Bila tidak menimbulkan keresahan padahal jelas-jelas kebobrokan perilaku dan menantang hukum agama berarti tidak ada sanksi atau tindakan negara? --> Kebobrokan dan kegagalan sistem sekarang dalam melindungi generasi, karena mencampakkan peran agama (Islam) dalam mengatur sistem kehidupan di dunia.
Negara tak mampu mencegah hadirnya pemikiran/ide, tontonan dan bahkan organisasi penyelenggara event yang menjadi perusak generasi
3. Sistem pendidikan sekular menghasilkan pelajar/generasi yang sangat rentan dan mudah menyambut rayuan gaya hidup serba liberal. --> tak cukup pembinaan dan pengawasan oleh sekolah tapi harus ada evaluasi mendasar terhadap sistem pendidikan, pijakan penyusunan kurikulum dan lingkungan/mileu pendidikan yang mendukung.
Saatnya tinggalkan sistem sekular liberal. Saatnya mengambil Islam sebagai pengganti dan menerapkan Islam kaffah membutuhkan hadirnya kembali Khilafah Islamiyah.