Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Akhirnya Menginap di Movenpick

Senin (28/9) dinihari waktu Saudi kami sampai juga di Movenvick Kamarnya sungguh nyaman membuat kami seperti dimanjakan

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Akhirnya Menginap di Movenpick
ist
Heru Pujihartono (kiri) dan Tubagus Adhi (kanan) 

Oleh: Heru Pujihartono dari Mekah

Senin (28/9) dinihari waktu Saudi, kami sampai juga di Hotel Movenvick. Kamarnya sungguh nyaman, membuat kami seperti dimanjakan.

Hotel ini berada di sisi kiri Zamzam Tower, dalam lingkungan Masjidil Haram.             

Kami tak ingin membandingkannya dengan kamar yang diisi delapan orang di apartemen di kawasan Ba'tha Quraisy yang kami tinggali selama empat hari.

Tak layak juga membandingkannya dengan tenda/kemah yang kami tempati selama dua malam di maktab 68 saat mabbit (bermalam) di Mina, menjelang wukuf di Arafah dan kemudian berhimpun di Mudzalifah.                                                          

Semua memiliki keberkahannya masing-masing. Kita sedang menjadi Tamu Allah.                                     

Jarak dari apartemen di Batha Quraisy ke Movenvick di Masjidil Haram sebenarnya tak sampai 8 km. Akan tetapi, jarak seringkas itu harus ditempuh lebih dari satu jam.

Berita Rekomendasi

Perjalanan dengan bus besar banyak tersendat karena kepadatan lalu lintas menuju Masjidil Haram.                                         

Abdul Azis, pimpinan Hiratour yang langsung memandu dari dalam bus mengarahkan kami ke Haram. Jemaah yang mengambil Nafar Tsani harus sudah di Mekah hari ini, kalau tidak harus mengulang lagi besok.               

Saya sudah berpikir untuk bisa naik haji lagi, karena itu harus secepatnya mendaftar.                  

Saya menjalani ibadah haji bersama salah seorang sahabat saya bernama, tubagus adhi.

Dalam kamar yang saya tempati terdapat connecting door, yang saya hubungi dengan dua jemaah senior yang sudah saya akrabi sejak tinggal di apartemen, yakni Nurkhan dan Ngasipin.

Keduanya pergi haji bersama istrinya masing-masing, namun di sini tinggal di kamar terpisah.

Nurkhan dan istrinya, Neneng, pedagang sayur di Pasar Margahayu.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas