Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Setya Novanto Tidak Penuhi Panggilan MKD Jadi Contoh Buruk Pimpinan DPR Langgar Etika

Sikap Setya Novanto yang tidak memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan DPR atau MKD sangat memalukan.

Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Setya Novanto Tidak Penuhi Panggilan MKD Jadi Contoh Buruk Pimpinan DPR Langgar Etika
AP
AP Ketua DPR Setya Novanto dan Donald Trump 

TRIBUNNEWS.COM - Sikap Setya Novanto yang tidak memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan DPR atau MKD sangat memalukan. Sikap Setya tersebut tidak menghormati Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang tengah menegakkan etika, moral dan perilaku Anggota DPR dalam menjalankan tugasnya.

Ini jelas sikap yang telah merendahkan Lembaga MKD dan DPR sendiri dalam menjaga etika, moral dan perilaku Anggotanya. Sekaligus menjadi contoh buruk dari para pimpinan DPR.

Karena Setya Novanto adalah Anggota DPR-RI asal NTT, maka sebaiknya masyarakat NTT memberikan sanksi moral dan sosial kepada Setya Novanto berupa mencabut mandat warga NTT yang memercayakan kepada Setya Novanto untuk menjadi wakil rakyat di DPR-RI.

Pencabutan mandat ini sangat penting dalam rangka mendukung langkah MKD yang pada saat ini sedang memroses pelanggaran Etika, Moral dan Perilaku yang diduga dilakukan oleh Setya Novanto dkk ketika menghadiri kampanye Donald Trump, Capres Partai Republik di AS beberapa waktu yang lalu.

Inilah sikap premanis yang diperlihatkan oleh Pimpinan Lembaga tinggi negara terhadap Lembaga Kehormatan Dewan yang dibentuk dengan Undang-Undang tetapi tidak dianggap oleh Setya Novanto dkk.

Karena itu Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) mendorong agar publik NTT menyatakan secara terbuka untuk mencabut mandat Setya Novanto sebagai wakli rakyat dari NTT karena sikap membangkangnya itu tidak mencerminkan watak publik NTT yang taat hukum dan memiliki budi pekerti yang tinggi.

Sikap Setya Novanto berbanding terbalik dengan karakter orang NTT yang keras tetapi taat hukum dan beradab.

Berita Rekomendasi

Kalau saja panggilan MKD untuk menegakan Etika dan Moral serta perilaku menyimpang lainnya tidak digubris, maka sikap demikian jelas merupakan pelecehan terhadap MKD sebagai sebuah lembaga yang berfungsi menjaga kehormatan DPR dan dilakukan secara sengaja oleh pimpinannya sendiri.

Selain daripada itu sikap Setya Novanto sebagai Pimpinan DPR sangat tidak sejalan dengan pelaksanaan Program Pemerintah yaitu Revolusi Mental dan Visi Nawacita Presiden Jokowi yang saat ini sedang menghadapi pembangkangan, perlawanan dan pengkhianatan.

Dampak negatif dan daya rusak yang ditimbulkan sebagai akibat dari sikap Setya Novanto berupa membangkangi atau melecehkan panggilan Lembaga MKD yang membawa misi menegakkan moral dan etika anggota DPR, adalah hilangnya keteladanan dari seorang Pimpinan dan Wakil yang mewakili rakyat yang memilihnya.

Hal itu akan sangat besar pengaruh negatifnya, baik terhadap 560 anggota DPR-RI maupun terhadap warga NTT yang memilihnya.

Ditulis oleh Koordinator TPDI Petrus Selestinus

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas