Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Indonesia Darurat Narkoba

Bahkan Indonesia telah lama menjadi pasar sangat potensial perdagangan narkoba

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Indonesia Darurat Narkoba
ist
Tommy Rusihan Arief 

Oleh: Tommy Rusihan Arief

United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC/Badan PBB Untuk Kejahatan Narkoba) secara resmi menyatakan bahwa Indonesia sudah menjadi jalur utama perdagangan narkoba internasional.

Bahkan Indonesia telah lama menjadi pasar sangat potensial perdagangan narkoba. Tidak hanya itu. Indonesia juga sudah menjadi negara produsen narkoba.

Tidak hanya jenis ganja yang bisa tumbuh subur di pekarangan Indonesia. Tetapi juga jenis olahan yang paling laku seperti crystalline methamphetamine (sabu) atau ekstasi dimana pabrik skala besarnya beberapa kali digrebek Mabes POLRI dan Badan Narkotika Nasional (BNN) di beberapa tempat di tanah air.

Menurut UNODC, pengguna narkoba di Indonesia sudah mencapai angka 5.060.000 orang. Dengan rincian pengguna crystalline methamphetamine (sabu) 1,2 juta orang; cannabis 2,8 juta orang; ekstasi 950 ribu orang dan heroin 110 ribu orang. Dari jumlah ini, 52,2% berusia dibawah 30 tahun. Kelompok pemuda remaja dan produktif.

Namun data BNN menunjukkan angka yang lebih tinggi. Yakni 5,6 juta orang pengguna narkoba di Indonesia saat ini. Rata-rata 50 orang meninggal karena narkoba setiap hari. Dengan kerugian sosial-ekonomi yang mencapai angka Rp. 63 trilyun pertahun.

Data lain juga memperlihatkan kepada kita semua bahwa pada tahun 2007 anak Sekolah Dasar (SD) yang terbukti menggunakan narkoba menembus angka 4.138 orang. Empat tahun kemudian meningkat jadi 5.087 orang. Dan trennya terus meningkat.

Maka sangatlah wajar jika pemerintah melalui BNN sudah memproklamirkan bahwa Indonesia Darurat Narkoba. Ancamannya sangat nyata. Terutama yang menyasar kelompok generasi muda bangsa.

Jika 52,2% pengguna narkoba saat ini berusia dibawah 30 tahun, bisa kita bayangkan, bonus demografi seperti apa yang akan kita petik pada 10-30 tahun yang akan datang. Mari kita semua bayangkan, seperti apa figur calon pemimpin Indonesia masa depan.

Jika tidak diantisipasi sejak dini, generasi dan bangsa Indonesia akan memasuki lembah kehancuran gara-gara narkoba.

Untuk itulah sejak awal, Partai Demokrat sudah merapatkan barisan dan menyatukan tekad memberantas narkoba dan segala bentuk penyalahgunaannya.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), secara tegas mengatakan, semua kader dan simpatisan PD harus bersatu-padu menyingsingkan lengan baju guna memberantas narkoba.

Generasi muda harus diselamatkan. Generasi bangsa harus diselamatkan. Bangsa Indonesia harus tetap eksis dan berjaya.

Sebagai kader bangsa, Partai Demokrat telah menyiapkan berbagai bentuk program terpadu dalam rangka pencegahan maupun pemberantasan penyalahgunaan narkoba.

Sesuai arahan Ketua Umum PD, upaya pencegahan melalui berbagai program sosialisasi yang terintegrasi, akan terus bergerak pasti di seluruh tanah air. Seluruh elemen bangsa akan menjadi pilar-pilar perlawanan terhadap penyalagunaan narkoba yang semakin memprihatinkan.

Partai Demokrat tidak akan pernah ragu untuk berdiri sebagai garda terdepan perlawanan terhadap penyalahgunaan narkoba.

Semua kader maupun simpatisan PD dari Sabang sampai Merauke, sudah membulatkan tekad dan pantang surut sebelum jaya.

Marilah kita selamatkan generasi muda Indonesia dari bahaya narkoba yang mematikan. Mari kita semua selamatkan generasi bangsa untuk mencapai kejayaan Indonesia yang gilang-gemilang tanpa narkoba.

* Tommy Rusihan Arief/Koordinator Wilayah Partai Demokrat Maluku Utara

BERITA REKOMENDASI
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas