Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Program Rumah Murah di Beberapa Negara Dunia
Banyak negara di dunia yang menggelontorkan program murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Oleh : Dyaharini hapsari
TRIBUNNERS - Skema perumahan sosial seringkali dianggap negatif. Namun, sudut pandang ini sebagian besar mengabaikan manfaat yang signifikan ketika sebuah negara menggalakkan proyek rumah yang terjangkau.
Portal properti global Lamudi mengamati lima skema perumahan sosial yang saat ini sedang berlangsung di pasar negara berkembang. Setiap proyek memberikan dorongan yang cukup besar pada ekonomi dan sosial di negara masing-masing.
Negara: Indonesia
Proyek: Jumlah perumahan yang masih dibutuhkan di Indonesia diperkirakan sebanyak 15 juta pada tahun 2014, dua kali lipat lebih banyak dibanding tahun 2009.
Ini merupakan tanda bahwa negara yang dinyatakan sedang berkembang secara ekonomi ini harus mulai memenuhi target tersebut. Pemerintah sangat menyadari kebutuhan untuk mengatasi kekurangan perumahan.
Proyek perumahan Griya Paniki Indah di Mapanget, sebuah kota di Manado – Ibukota Sulawesi Utara; mengkombinasikan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah. Tipe rumah yang dibangun seluas 36 meter persegi dengan luas tanah 105 – 120 meter persegi. Pemerintah perlu terus memberikan izin serta insentif pajak bagi para pengembang swasta untuk menghasilkan lebih banyak rumah murah.
Negara: Kenya
Proyek: Skema Perumahan Sewa dan Beli
Perusahaan perumahan nasional Kenya menawarkan rumah dijual di Wananchi, dengan cara penyewa membayar deposit sebesar 10%. Sisa harga rumah kemudian diangsur per bulan dalam jangka waktu 20 tahun.
Proyek ini terdiri dari dua bagian: unit starter dan unit bertingkat. Unit starter diperuntukkan bagi keluarga yang berpenghasilan rendah, dan dilengkapi dengan 1 atau 2 kamar tidur. Sedangkan unit bertingkat mengambil lahan kosong lebih banyak namun dapat menampung lebih banyak orang per hektar.
Di proyek unit bertingkat terdapat 2 – 3 kamar tidur. Di masa depan, penyewa akan diperbolehkan untuk memiliki unit apartemen dengan Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun.
Negara: Sri Lanka
Proyek: House for Life
Dengan hampir 23 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan, Sri Lanka berusaha menawarkan rumah yang terjangkau namun berkualitas baik untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Holciam Lanka, sebuah pabrik semen, membahas masalah ini pada tahun 2005 dan kemudian meluncurkan proyek House for Life.