Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Bandara Internasional Yogyakarta dan MEA, Sudahkah Kita Siap?
Tak pelak, hal itu memicu kehawatiran bagi anak bangsa.
Penulis: Faatihah Dhuha Najib
TRIBUNNERS - Rencana megaproyek pembangunan bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA), yang bertempat di Kulon Progo diwacanakan selesai pada tahun 2020.
Sejalan, sebentar lagi Indonesia juga akan menghadai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan digulirkan pada tahun depan. Dengan demikian tenaga kerja asing akan membajiri pasar kerja Indonesia.
Tak pelak, hal itu memicu kehawatiran bagi anak bangsa. Mengapa tidak, karena ketrampilan, ilmu yang dikuasai kalah jika dibandingkan tenaga kerja asing.
Mengingat sumber daya manusia dan cakrawala pengetahuan yang masih dibawah standar, peningkatan standar kualitas SDM perlu dilakukan dari jauh-jauh hari guna mengantisipasi gagap budaya penduduk lokal yang akan menghadapi iklim perdagangan yang berbeda jauh dari iklim perdagangan sebelumnya.
Sederetan usaha untuk melakukan pengawasan dan pemberdayaan perlu dicanangkan oleh pemerintah setempat untuk memfasilitasi dan memberi kesempatan kepada warganya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia yang mereka miliki. Sehingga mereka dapat beradaptasi menghadapi dunia baru.
Dengan adanya pembangunan bandara baru, sudah dapat diprediksi bahwa wilayah Kulon Progo akan menjadi wilayah kota industri baru dan perubahan itu akan terjadi relatif cepat.
Industrialisasi akan meningkatkan inovasi dan kreatifitas warga untuk dapat mengunggulkan produknya masing-masing dan bersaing dengan para investor asing yang tentu akan masuk ke kawasan tersebut.
Pelatihan kemampuan dalam technopreneur pun menjadi hal wajib yang harus dipersiapkan sedini mungkin untuk mewujudkan tekad memajukan Kulon Progo dengan inovasi dan kreatifitas produk lokal. Hal itu guna menghadapi ancaman MEA dan pembangunan bandara internasional baru NYIA.
Selain itu perlu juga dilakukan pembekalan terhadap para pelajar, sebab seiring dengan target pembangunan bandara yang masih selesai 5 tahun kemudian, pelatihan dan peningkatan SDM untuk para pelajar dan mahasiswa dinilai lebih berguna sebagai bekal mereka ketika mereka menghadapi pasar kerja.
Ditulis oleh: Faatihah Dhuha Najib