Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Galang Dukungan Publik Rumah Desa Didirikan di Mal
Instalasi Rumah Desa ditujukan untuk memberikan gambaran yang lebih nyata kepada publik akan situasi kehidupan desa.
Ditulis oleh : Maytha Andryanna
TRIBUNNERS - Save The Children-Yayasan Sayangi Tunas Cilik, organisasi independen yang memiliki fokus pada upaya peningkatan kualitas hidup ibu dan anak di Indonesia, kembali menggalang dukungan publik dengan menyebarluaskan informasi seputar angka kematian bayi baru lahir yang belum menunjukkan angka penurunan signifikan dari 10 tahun silam.
Upaya ini dituangkan melalui pendirian instalasi Rumah Desa di Lounge Nareswari Mal Alam Sutera dari 12 Desember hingga 20 Desember 2015.
Instalasi Rumah Desa ditujukan untuk memberikan gambaran yang lebih nyata kepada publik akan situasi kehidupan desa lengkap dengan tantangan dan persoalan yang dihadapi, terutama seputar pemeliharaan kesehatan neonatal yang masih jauh dari maksimal.
"Berkaca pada pengalaman Save the Children, Yayasan Sayangi Tunas Cilik selama lebih dari 39 tahun, kasus kematian ibu dan bayi baru lahir di desa banyak disebabkan oleh hal-hal yang sebenarnya dapat dicegah seperti berat badan bayi lahir rendah (BBLR), sesak napas (asfiksia) dan infeksi,” ujar Tatak Ujiyanti, Direktur Advokasi dan Kampanye Save The Children – Yayasan Sayangi Tunas Cilik.
“Di sisi lain, hal ini juga banyak dipenaruhi oleh faktor sosial dan budaya, termasuk kemiskinan, minimnya pendidikan dan pengetahuan ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan, rendahnya status sosial perempuan dan diperparah dengan minimnya akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas,” lanjut Tatak.
Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 melaporkan terdapat 73.000 bayi meninggal setiap tahun sebelum melewati 28 hari pertama kehidupannya atau terdapat 200 bayi meninggal setiap harinya.
Separuh dari seluruh kematian bayi atau 36.500 berada di lima provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Banten.
Namun demikian rasio kematian bayi per 1,000 kelahiran hidup lebih besar terjadi di daerah timur Indonesia yang tertinggal seperti di Papua Barat yang mencapai 73 bayi baru lahir meninggal per 1,000 kelahiran hidup.
Selain di Papua, Gorontalo juga menunjukkan angka yang tinggi dengan 67 bayi baru lahir meninggal setiap 1,000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional yaitu 34 kematian setiap 1,000 kelahiran hidup.
Untuk mendukung upaya peningkatan kualitas hidup ibu dan anak di Indonesia, bulan September lalu, Save the Children – Yayasan Sayangi Tunas Cilik telah meluncurkan kampanye “7 Menit”.
Kampanye tersebut merupakan inisiatif penggalangan partisipasi publik berbentuk petisi daring yang dikemas secara kreatif dan populer untuk mengakomodir kekuatan publik untuk mendesak pengalokasian anggaran tambahan BPJS sebesar 5% untuk kesehatan ibu hamil.
Hal itu agar mereka dapat melahirkan dengan didampingi tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan yang mumpuni.
Sejak peluncurannya, kampanye “7 Menit” mendapatkan dukungan positif baik dari publik maupun tokoh-tokoh penting dan figur publik seperti seperti Andien, Happy Salma, Dimas Beck, Sarah Sechan, Sonia Wibisono, Daniel dan Cornelia Agatha.
Selain itu, dukungan positif juga ditunjukkan oleh berbagai organisasi yang memiliki kepedulian yang sama terhadap kesehatan ibu dan anak, diantaranya adalah Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan Ayah ASI.
Sebagai bagian dari rangkaian acara Instalasi Rumah Desa, Save the Children – Yayasan Sayangi Tunas Cilik bekerja sama dengan AIMI dan Ayah ASI menggelar sesi talkshow dengan mengangkat tema “Menyusui dan Bekerja: Mari Kita Sukseskan!” serta “Bincang Komunitas: Jalinan Orang Tua dan Anak Masa Kini”.
Melalui diskusi ini diharapkan publik bisa mendapatkan informasi yang dapat bermanfaat untuk semakin mendukung kesehatan ibu dan anak. Selain kegiatan talkshow, Instalasi Rumah Desa juga akan dimeriahkan dengan aksi band-band akustik, penampilan anak-anak dan dongeng.
Nia Umar, Wakil Ketua Umum AIMI, menyatakan, “kondisi neonatal menjadi penentu pertumbuhan bayi. Untuk itu, dukungan penuh sangat dibutuhkan Ibu mulai dari keluarga, tenaga kesehatan, hingga fasilitas yang mumpuni. AIMI mendukung penuh upaya bersama untuk stop kematian bayi akibat hal-hal yang bisa dicegah, sehingga Indonesia bisa memiliki generasi yang lebih berkualitas di masa mendatang.”
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.