Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Heboh Gafatar Menpora Imbau Pemuda Waspada Gerakan Sesat Berkedok Mulia

Organisasi yang difatwakan MUI sebagai aliran sesat dan terkait NII ini diduga tengah menjaring kader dengan modus ‘penculikan’ menyusul hilangnya sej

zoom-in Heboh Gafatar Menpora Imbau Pemuda Waspada Gerakan Sesat Berkedok Mulia
Surya
Seorang PNS Pemkot Surabaya, Faradina Ilma (25) dikabarkan hilang. 

Ditulis oleh :  Info Kemenpora

TRIBUNNERS - Keberadaaan kelompok sosial dan kepercayaan bernama Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tengah menjadi sorotan.

Organisasi yang difatwakan MUI sebagai aliran sesat dan terkait NII ini diduga tengah menjaring kader dengan modus ‘penculikan’ menyusul hilangnya sejumlah orang.

Atas fenomena ini, Menpora Imam Nahrawi menghimbau kepada para pemuda agar jeli dan kritis dalam mengikuti berbagai organisasi sosial dan keagamaan yang seolah bertujuan baik padahal mengajarkan doktrin dan tujuan menyimpang.

"Keberadaan dan keterkaitan Gafatar dengan dugaan hilangnya sejumlah orang tentu menjadi otoritas pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan. Pelajaran yang bisa kita petik adalah bagaimana masyarakat, khususnya pemuda dan mahasiswa, agar lebih jeli dan kritis dalam mengikuti organisasi sosial dan keagamaan," ujarnya. 

"Gerakan sesat, menyimpang dan radikalisme sudah menjalankan modusnya dengan semakin cerdas, halus dan canggih, bahkan dengan kedok yang tampak mulia. Pemuda dan mahasiswa harus waspada karena memang elemen ini kerap dijadikan target utama perekrutan anggota," lanjutnya. 

Menpora menegaskan, para pemuda dan mahasiswa jangan tertipu dan tergiur oleh berbagai jebakan dan rayuan serta permainan logika dari gerakan sesat dan menyimpang.

Berita Rekomendasi

"Norma sosial dan syariat agama kita tidak ada yang mengajarkan istri meninggalkan suaminya atau anak meninggalkan orang tuanya tanpa tujuan yang jelas dan seperti menghilang. Jika ada gerakan seperti ini harus dihindari dan informasikan kepada pihak keamanan," kata pria yang akrab dipanggil tambah Cak Imam, sapaak akrab Menpora.

Seperti ramai diberitakan media, Gafatar diduga terkait dengan hilangnya sejumlah orang di beberapa daerah. 

Terakhir, dua mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  menghilang sejak sebulan terakhir dan diduga bergabung dengan kelompok Gafatar.

Kedua mahasiswi ini adalah Silvi Nurfitriani asal Banjarnegara, dan Finda Amalia Ma’ruf asal Wonogiri. Mereka terdaftar sebagai mahasiswi jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik UNS yang masuk pada 2013.

Sebelumnya di Yogyakarta, seorang dokter Rica Tri Handayani dan anaknya Zafran Ali Wicaksono dilaporkan hilang pada 30 Desember.

Belakangan ditemukan oleh anggota Kepolisian Polda Daerah Istimewa Yogyakarta di bandar udara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Rica yang disebut-sebut mantan anggota kelompok Gafatar menghilang meninggalkan suaminya di Yogyakarta.

Sementara itu, mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya juga dilaporkan menghilang dari rumahnya sejak 17 Agustus 2015 dan disinyalir merupakan anggota Gafatar.

Sejumlah orang juga dilaporkan hilang di beberapa daerah lain dan diduga terkait dengan Ormas berlambang gambar matahari bersinar yang dideklarasikan pada 21 Januari 2011 itu.

Gafatar yang diketuai oleh Mahful T Tumanurung diberitakan bergerak di bidang sosial serta fokus terhadap isu ketahanan pangan.

Pengikut Gafatar juga disebut-sebut mengambil jalan pintas lantaran mereka tidak perlu menjalankan sejumlah peribadatan karena yang terpenting adalah kasih sayang dan di beberapa daerah.

Kelompok ini juga kerap menggunakan modus menggelar acara bakti sosial untuk menjaring angggota.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas