Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Terorisme Sebuah Perjuangan Apokaliptik yang salah Kaprah

Dari tragedi ini kemudian muncul sebuah pertanyaan, apa yang sebenarnya sedang dicari oleh para pelaku teror itu.

zoom-in Terorisme Sebuah Perjuangan Apokaliptik yang salah Kaprah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga melakukan aksi simpatik terkait terkait serangan bom Sarinah saat acara Car Feee Day di Kawasan Sarinah, Jakarta, Minggu (17/1/2016). Pasca serangan teror bom pada Kamis (14/1/2016) lalu, warga melakukan aksi dukungan dengan berbagai cara seperti menaburkan bunga dan beberapa soanduk dukungan penumpasan teroris. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN. 

Ditulis oleh : Ivan Faizal Affandi, Jurnalis Sejarah Agama

TRIBUNNERS - Aksi terorisme menggemparkan Jakarta pada Kamis, 14 Januari 2016. Sebanyak 5 orang pelaku teror secara mengejutkan mendatangi gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Di sana, para pelaku kemudian melancarkan aksinya, menembak orang-orang tidak berdosa dan meledakan bom yang menewaskan dua orang korban dan pulah mengalami luka-luka.

Beruntung aksi biadab tersebut tidak memakan korban lebih banyak lagi. Aparat keamanan yang segera datang ke lokasi berhasil mengendalikan keadaan.

Dua dari lima orang pelaku tewas ditembus timah panas petugas, sementara tiga lainnya mati terkena ledakan bom diledakan salah seorang pelaku.

Pihak kepolisian kemudian menyebut sosok ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim terlibat dalam serangan bom di Jakarta Pusat.

Dari tragedi ini kemudian muncul sebuah pertanyaan, apa yang sebenarnya sedang dicari oleh para pelaku teror itu.

Berita Rekomendasi

Apa yang mendasari mereka melakukan tindakan gila, mengorbankan nyawa manusia lain di samping nyawa mereka sendiri.

Namun sebelum jauh kita ke pertanyaan tersebut, alangkah baiknya kita melacak akar sejarah munculnya terorisme, terutama dalam dunia Islam.

Sejarah Terorisme dalam Dunia Islam

Mengapa harus Islam? Ini bukan berarti pelaku teror otomatis dari kalangan Islam. Toh aksi teror tidak bisa dikaitkan dengan agama tertentu, karena teror bisa dilakukan oleh siapa saja, penganut agama apa saja, bahkan mereka yang tak beragama.

Islam sendiri diambil, karena kebetulan pelaku terornya, dalam hal ini ISIS mengklaim sebagai sebuah gerakan atau organisasi yang bernafaskan Islam. Yang sebenarnya kalau kita mau kritis, Islam macam apa yang mereka anut, apakah Islam yang tega menghabisi sesamanya?

Kembali soal sejarah terorisme dalam dunia Islam, hal itu bukanlah barang baru. Sebab aksi-aksi terorisme sudah ada, sebelum zaman moderen saat ini. Yang menariknya, target teror sendiri merupakan pemerintahan Islam dan pelakuknya juga mereka dari kelompok Islam pula.

Dalam Islam praktik terorisme tercatat sejak akhir abad ke-11. Pelopor gerakan ini adalah seorang intelejen bernama Hassan Sabbah yang tak lain merupakan penentang dinasti Fathimiyah.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas