Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Antara Sekjen FIFA dan Sekjen BASRI soal Tuan Rumah
Dua tahun jelang 2014, Sekjen FIFA Jerome Valcke meradang. Dia marah besar sesaat setelah berkunjung ke Brazil.
Editor: Toni Bramantoro
Oleh: Tommy Rusihan Arief
Dua tahun jelang 2014, Sekjen FIFA, Jerome Valcke meradang. Dia marah besar sesaat setelah berkunjung ke Brazil.
Pasalnya, kala itu hampir 60% venue Piala Dunia 2014 belum rampung. Juga kinerja panitia penyelenggara lokal yang amburadul, plus aksi-aksi penolakan masyarakat yang gagal direspons secara baik.
Sekjen FIFA mengancam akan memindahkan tuan rumah Piala Dunia 2014, jika tidak ada jaminan dari Brazil dalam waktu tiga bulan. Tidak sampai dua minggu, diwarnai perdebatan yang panas, pemerintah Brazil melalui Presiden Dilma Rousef memberikan jaminan. Setelah bertemu Presiden FIFA Sepp Blatter.
Presiden Brazil berjanji mereka akan 100% paling lambat 12 bulan sebelum Juni 2014. Alhasil Brazil akhirnya sukses menyelenggarakan Piala Dunia 2014.
Ini tentu layak menjadi rujukan bagi siapapun, termasuk Maluku Utara yang akan jadi tuan rumah Liga Desa Indonesia (LIDI) Menpora Cup 2016.
Sebuah turnamen sepakbola skala nasional yang diikuti perwakilan provinsi seluruh Indonesia dengan format Piala Dunia, Menpora Cup 2015 berlangsung di Belitung Timur dan dimenangkan oleh Maluku Utara setelah difinal mengalahkan Nusa Tenggara Timur (NTT), 4-3.
Pada 17 Agustus 2015 di Belitung Timur melalui rapat komite lengkap yang dipimpin Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Sepakbola Rakyat Indonesia (BASRI), Eddy Sofyan, diputuskan menjadi tuan rumah LIDI Menpora Cup 2016.
Keputusan tersebut didasarkan pada kajian mendalam berbagai aspek termasuk "jaminan" dari Gubernur Malut melalui Kepala Dinas Olahraga Malut.
Selain Malut, saat itu ada empat provinsi yang mengajukan surat permohonan resmi untuk menjadi tuan rumah LIDI Menpora Cup 2016.
Yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, NTT dan Papua. Dalam rangkaian kajian untuk memutuskan tuan rumah LIDI Menpora Cup 2016, PP BASRI juga berbesar hati karena mendapat jaminan lisan berapi-api dari Ketua Dewan Penbina BASRI Malut, Syamsir Andili.
Dalam pidato kemenangan di podium jelang malam sesaat setelah final tanggal 23 Agustus 2015 di Stadion Belitung Timur Pelangi, Manggar, Syamsir dengan penuh semangat mengatakan akan segera melakukan persiapan sesaat setelah tiba di Ternate.
Namun nyatanya janji mantan walikota Ternate ini tinggalah janji. Sampai hari ini belum ada persiapan apapun terkait dengan penyelenggaraan LIDI Menpora Cup 2016 di Malut.
Bahkan belum sekalipun ada koordinasi dengan PP BASRI di Jakarta. Untuk itu PP BASRI sudah beberapa kali melakukan rapat koordinasi.
Termasuk mengantisipasi tenggat waktu terkait dengan niat baik dan pengingkaran komitmen dari kawan-kawan di Maluku Utara.
Dalam waktu secepatnya PP BASRI akan mengambil kebijakan tegas termasuk memindahkan tuan rumah LIDI Menpora Cup 2016, jika sampai akhir Februari nanti tidak ada implementasi komitmen dari kawan-kawan di Maluku Utara.
* Tommy Rusihan Arief, Sekjen PP BASRI