Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

KAMMI Tuding Jokowi Curangi Rakyat

Harga minyak dunia yang kini masih terperosok di kisaran US$ 30 per barrel, namun tak diikuti penyesuaiannya oleh pemerintah.

zoom-in KAMMI Tuding Jokowi Curangi Rakyat
Tribun Jateng/Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Petugas mengisi bahan bakar minyak jenis Pertalite di SPBU jalan Ahmad Yani, Kota Semarang, Jateng, Senin (18/1/2016). Konsumsi bahan bakar jenis pertalite semakin meningkat seiring rencana pemerintah akan menghilangkan premium di pasaran. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan) 

Ditulis oleh :  Humas PP-KAMMI

TRIBUNNERS - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan, meski harga minyak dunia terus mengalami penurunan, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan diturunkan.

Hal ini disayangkan oleh Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) karena Jokowi yang dianggap pro rakyat ternyata telah mencurangi rakyatnya sendiri.

Harga minyak dunia yang kini masih terperosok di kisaran US$ 30 per barrel, namun tak diikuti penyesuaiannya oleh pemerintah.

Ketua PP KAMMI Bidang Ekonomi, Barri Pratama meyakini kekecewaan rakyat makin menjadi kepada Presiden Jokowi.

Tidak transparannya Pertamina diamini oleh pemerintah yang terlalu mengandalkan sektor energi untuk mengeruk pendapatan.

"Pertamina beralasan bahwa harga saat ini digunakan untuk menutupi kerugian industri migas di hulu, namun KAMMI meyakini hitung-hitungan tersebut bisa mencapai Rp 5.500 untuk BBM premium dan dengan tidak membebani rakyat secara berlebihan. Malu lah kalau presiden-nya pro-rakyat tapi kok kebijakannya membebani rakyat," kata Barri, Selasa (26/01/2016).

Berita Rekomendasi

Mengikuti hasil kajian Bidang Ekonomi PP KAMMI, Ketua Umum PP KAMMI, Kartika Nur Rakhman menyampaikan yang perlu disampaikan oleh pemerintah melalui pertamina adalah tranparansi hitung-hitungan nya, dari situ masyarakat akan mengerti tujuan tidak adanya penurunan BBM dengan seksama.

"Itu pun jika pertamina berani," ujarnya

"Sehingga rakyat tidak terkesan dibodohi dan dicurangi Jokowi. Di saat harga sejenis pertamax di Malaysia hanya berkisar Rp. 5800 tapi di Indonesia gila-gilaan harganya."

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas