Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Menteri Marwan: UBK, Dongkrak Ekonomi Kreatif Masyarakat

Mengembangkan ekonomi kreatif menjadi bagian penting dalam mewujudkan desa-desa mandiri di Indonesia.

zoom-in Menteri Marwan: UBK, Dongkrak Ekonomi Kreatif Masyarakat
ISTIMEWA
Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Marwan Jafar dengan di dampingi Sekjen Kemendesa dan Dirjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Prof. Erani Yustika, selain itu menteri desa juga memperkenalkan Ketua Satgas, Kacung Marijan, Divisi Sosialisasi, Rofikoh Rokhim, dan Divisi Monitoring dan Evaluasi Deny Hamdani. 

Ditulis oleh : Info Menteri PDTT

TRIBUNNERS - Mengembangkan ekonomi kreatif menjadi bagian penting dalam mewujudkan desa-desa mandiri di Indonesia.

Karena itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar menggalakkan program Usaha Bersama Komunitas (UBK).

Program ini akan mendorong adanya nilai tambah ekonomi masyarakat desa, sekaligus mengubah prilaku konsumtif menjadi ekonomi kreatif.

Masyarakat selama ini telah dibanjiri aneka produk kemasan instan sebagai kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.

Produk berupa makanan instan, kebutuhan toiletries (sabun, deterjen, shampoo, pasta gigi), bahkan bumbu-bumbu dapur harus dibeli masyarakat melalui suplay dari konglomerasi pabrik raksasa.

Masyarakat juga dijejali dengan iklan produk yang pada akhirnya membentuk prilaku konsumtif dibanding menjadi manusia yang kreatif.

Berita Rekomendasi

Kondisi ini sedikit demi sedikit harus dikurangi. Salah satunya dengan menjalankan program Usaha Bersama Komunitas (UBK) yang digalakkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar.

"Melalui UBK ini, kita dorong masyarakat desa untuk membuat produk yang dikemas menarik dengan branding kebanggan desa yang dapat bersaing dipasaran," ujar Menteri Marwan, di Jakarta, Kamis (11/2/2016).

Program UBK sendiri menjadi salah satu program unggulan Kementerian Desa yang sudah dijalankan sejak 2015.

Hingga saat ini sudah ada 100 desa yang membentuk UBK, meliputi 36 kabupaten, dan 19 provinsi.

"UBK ini sudah membuat 22 jenis produk kebutuhan sehari-hari dan sudah ada 108 brand produk yang menjadi kebanggan desa masing-masing," katanya.

Menteri Marwan menyontohkan Desa Bunder dan Desa Mekargalih, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat yang membuat UBK BUMEGAH.

Produk yang dikembangkan adalah sabun cream deterjen, sabun cuci pakaian cair, dan sabun cuci piring cair. Produk dari UBK ini pun dikemas dengan brand BUM Cream yang sudah masuk ke pasar desa.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas