Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Daging Kelinci Ternyata Mampu Tangkal Kanker
Kelinci merupakan hewan mamalia dari famili Leporidae. Namun tahukah anda jika daging kelinci dapat dikonsumsi?
Penulis: Evi Yuliantie
TRIBUNNERS - Kelinci merupakan hewan mamalia dari famili Leporidae. Namun tahukah anda jika daging kelinci dapat dikonsumsi?
Umumnya masyarakat Indonesia mengonsumsi daging sapi, daging kambing atau daging ayam untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari.
Daging kelinci memiliki tekstur berserat halus mirip seperti daging ayam dan berwarna putih.
Daging kelinci mengandung air, lemak tak jenuh, protein, kolestrol dan natrium.
Kandungan lemak dalam kelinci lebih rendah dibandingkan daging ayam. Rendahnya kandungan kolesterol dan natrium membuat daging kelinci sangat dianjurkan sebagai makanan untuk pasien penyakit jantung atau kolesterol, usia lanjut, dan mereka yang bermasalah dengan kelebihan berat badan.
Sekarang ini memang masih jarang tempat makan yang menyajikan daging kelinci.
Seiring dengan perkembangan pengetahuan mengenai kandungan gizi dalam daging kelinci, ternyata kelinci dapat diolah menjadi sajian yang lezat nan begizi seperti sate kelinci, bakso kelinci, bahkan steak kelinci.
Daging kelinci mengandung protein yang tinggi sehingga cocok dikonsumsi oleh anak-anak untuk memaksimalkan pertumbuhan.
Selain itu juga baik dikonsumsi bagi lanjut usia untuk memelihara kesehatan masa menuju tua.
Sumber gizi lain yang terdapat di dalam daging kelinci yaitu niasin (8,43 mg/100 gr bahan, setara dengan 42% dari total kebutuhan harian), vitamin B12 (8,3 μg/100 gr bahan), dan selenium (Se) dengan kadar 38,5 μg/100 gr bahan, suatu jumlah yang dapat menutupi sekitar 55% kebutuhan harian tubuh akan unsur ini.
Daging kelinci juga mengandung niasin atau vitamin B3 yang berfungsi menurunkan penumpukan kolesterol di hati dan arteri karena dapat menurunkan kadar kolesterol LDL (lemak jahat) dalam darah.
Vitamin B3 juga mampu memproduksi histamin yang dapat melebarkan pembuluh darah sehingga darah dapat mengalir lebih lancar.
Selain vitamin B3 di dalam daging kelinci juga mengandung vitamin B12 atau kobalamin yang berperan dalam pemeliharaan jaringan saraf, dan pembentukan sel darah merah.
Sedangakn selenium (Se) merupakan unsur yang dapat memecahkan peroksida yang akan mejadi radikal bebas dalam tubuh.
Radikal bebas dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan sel kanker.
Maka dari daging kelinci dapat menghindarkan dari gangguan kanker, terpeliharanya kesehatan syaraf, juga menghindarkan dari penyakit kekurangan vitamin B3 seperti pellagra.
Selain mengandung gizi dan unsur mineral, kelinci juga dapat dijadikan sebagai obat yaitu salah satunya dapat menyembuhkan penderita asma karena senyawa molekul pada bagian organ hati kelinci bisa meredakan atau melenyapkan penyakit asma.
Caranya dengan merebus daging kelinci untuk dapat mempertahankan kandungan gizinya.
Bagian organ kelinci yang dapat dikonsumsi selain daging dan hatinya, yaitu otak.
Kandungan gizi dalam bagian otak kelinci baik untuk kesuburan wanita juga baik untuk vitalitas pria.
Cobalah sesekali makan daging kelinci karena sangat banyak sekali manfaatnya bagi tubuh kita.
Namun perlu diingat, sesuatu yang berlebihan akan berbuah tidak baik.
So, tetaplah proporsional dan perhatikan kebutuhan gizi anda.