Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Ketika Menteri Desa Digoyang Didi Nini Thowok
Perpaduan tari adat, dangdung, jazz, poco,-poco, hingga rock disuguhkan oleh seniman Didik Nini Thowok saat menyambut kedatangan Menteri Desa.
Ditulis oleh : Info Menteri Desa
TRIBUNNERS - Perpaduan tari adat, dangdung, jazz, poco,-poco, hingga rock disuguhkan oleh seniman Didik Nini Thowok saat menyambut kedatangan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar di Audotiro Universitas Gadjahmada Yogyakarta, Rabu (24/2/2016).
Digoyang Didik Thowok, Menteri Marwan pun semakin bersemangat sekaligus terinspirasi untuk terus bekerja mempercepat program pembangunan desa.
"Tarian Didi Nini Thowok tadi itu simbol betapa kayanya budaya desa kita. Sejalan dengan Gerakan Desa Membangun yang harus juga memakai pendekatan budaya," ujar Menteri Marwan saat Dialog Nasional Peta Desa di Universitas Gadjahmada Yogyakarta.
Menurut Marwan, sebagai seorang seniman Didik Nini Thoyok sudah bisa disebut seperti peta desa.
Ia bisa membawakan aneka tarian. Ada tarian dangdut, jazz, rok dan bermacam jenis tarian adat-adat desa yang ternyata semuanya mengandung makna filosofis.
"Mas Didik Nini Thowok sudah mencerminkan kekayaan desa kita.
Kalau kita fahami secara filosofis kebudayaan kita artinya luar biasa," katanya.
Dalam konteks peta desa, Menteri Marwan berharap juga ada pemetaan terhadap aneka kekayaan adat budaya desa secara nasional.
"Berapa sih jumlah tarian di desa-desa perlu dipetakan juga. Budaya juga sangat banyak, namun perlu dipetakan karena ini modal juga buat desa dalam memacu pembangunannya," ujarnya.
Menteri Marwan sangat berterimakasih karena Badan Informasi Geospasial juga telah membuat produk berupa peta desa dengan bagus.
"Kita terbantu betul oleh BIG. Tak mudah menentukan peta desa dan BIG sudah memulai itu. BIG sebagai produsen peta desa dan kami sebagai user. Tujuannya satu bagamana agar desa maju dan masuarakat seluruhnya ikut sejahtera," tutur Marwan.