Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Jadilah Traveler yang Bijak Ikuti Tips Berikut Ini
Traveling itu tidak hanya mengenai kesenangan diri sendiri atau kelompok. Ada subjek-subjek lain yang terlibat di dalamnya seperti alam, penduduk loka
Penulis: ananda aghitenamu
TRIBUNNERS - Traveling itu tidak hanya mengenai kesenangan diri sendiri atau kelompok. Ada subjek-subjek lain yang terlibat di dalamnya seperti alam, penduduk lokal hingga sesama traveler.
Oleh sebab itu wajib hukumnya bagi para traveler untuk menjaga keharmonisan di antara elemen-elemen yang terlibat.
Traveling sudah menjadi gaya hidup, sayangnya banyak dari mereka yang belum mengetahui cara traveling yang cerdas sehingga di awal tahun 2016 ini sudah saatnya kita musti belajar bersama merevolusi mental untuk menjadi lebih baik dalam bervakansi.
Sepanjang 2015 banyak hal-hal terjadi di dunia traveling mulai dari tingkat kunjungan wisatawan yang kian bertambah di masing-masing tempat wisata di seluruh dunia, sampai menyangkut hal-hal yang kurang mengenakkan.
Kita sadar untuk tahun lalu, traveler dicap sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan.
Traveler ini tidak sepenuhnya salah sebab mayoritas dari mereka tidak tahu tentang bagaimana sih bervakansi yang cerdas dan berbudaya.
Untuk itu memasuki tahun 2016, mari sama-sama introspeksi diri dan belajar menjadi traveler yang lebih baik agar cap negatif terhapus dari diri seorang traveler. Berikut resolusi yang bisa dilakukan tahun ini.
Belajar Menjadi Traveler yang Patuh Terhadap Peraturan
Aturan dibuat untuk dilanggar! Istilah yang awalnya muncul untuk bercandaan ini ternyata malah diikuti oleh banyak orang termasuk traveler, sedangkan mereka tahu jika slogan itu sebetulnya menyesatkan.
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang dianugerahi dengan akal untuk berfikir dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Oleh sebab itu, sudah semestinya mereka menggunakan akal diatas kesenangan mereka.
Sebagai contoh nyata, bahwa di setiap obyek wisata selalu memiliki aturan baik yang tertulis maupun tidak.
Aturan tertulis lebih mudah dipahami karena traveler tinggal membacanya seperti larangan mandi di laut yang berombak besar, dilarang menginjak-injak bunga dan rumput di taman dan lain sebagainya.
Namun apa yang terjadi, demi mendapatkan gambar yang diinginkan mereka tidak membaca aturan-aturan tersebut dengan dalih mereka datang sudah membayar mahal jadi suka-suka mau ngapain saja.
Stop berperilaku buruk jika cap negatif tidak mau selamanya disandang traveler. Ini waktu yang tepat untuk merubah sikap menjadi traveler yang lebih baik di awal tahun 2016.
Ingat banyak traveler lain yang juga ingin menikmati keindahan tempat wisata yang kalian kunjungi bahkan anak cucu kita juga berhak menikmatinya, so sempatkan barang sejenak membaca aturan tertulis demi menjaga kelestarian tempat wisata.