Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Blog Tribunners

Panjangnya Rantai Distribusi Sebabkan Harga Beras Tinggi di Kalimantan Tengah

Salah satu komoditas yang memiliki kontribusi terbesar bagi inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit adalah beras.

Penulis: Eka Restuti Fajarina
zoom-in Panjangnya Rantai Distribusi Sebabkan Harga Beras Tinggi di Kalimantan Tengah
Patheos
Ilustrasi beras miskin. 

Ditulis oleh : Eka Restuti Fajarina, Fungsional Statistisi Pertama BPS Provinsi Kalimantan Tengah

TRIBUNNERS - Salah satu komoditas yang memiliki kontribusi terbesar bagi inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit adalah beras.

Perbedaan harga (marjin) yang tinggi serta panjangnya mata rantai perdagangan ditengarai menjadi salah satu pemicu tingginya harga beras.

Hasil survei pola distribusi tahun 2015 oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah, 1 Februari 2016, menyebutkan bahwa alur distribusi perdagangan yang terpanjang di Provinsi Kalimantan Tengah ada pada komoditi beras.

Para pedagang besar baik distributor, agen, sub agen, maupun pedagang grosir menjual sebagian besar hasil produksinya ke pedagang eceran, supermarket, ataupun ke sesama pedagang besar juga.

Sementara sisanya hanya sebagian kecil saja yang bisa dinikmati oleh konsumen akhir yaitu rumah tangga dan usaha kecil.

Perbedaan harga gabah atau beras baik di petani, penggilingan beras, pedagang besar, maupun pedagang eceran di Kalteng untuk jenis beras tertentu per kg dapat digambarkan sebagai berikut. Harga beras di petani adalah Rp 8350, dan harganya di penggilingan meningkat menjadi Rp 12.285. 

Saat tiba di pedagang besar, harga beras menjadi Rp 14.000, dan berakhir di pedagang eceran, senilai Rp 15 ribu.

Dari data tersebut diketahui petanilah yang mendapatkan margin keuntungan yang sangat kecil.

Sementara ibu-ibu sebagai konsumen akhir juga dirugikan karena panjangnya sistem pendistribusian beras.

 

 

 

 

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas