Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners

Tribunners / Citizen Journalism

Kantong Plastik Berbayar Bungkus Kabel dan Masalah Sampah Jakarta

Rakyat Indonesia menggunakan hampir 10 milyar lembar kantong plastik per tahun, dan 95 persennya menjadi sampah.

Editor: Samuel Febrianto
zoom-in Kantong Plastik Berbayar Bungkus Kabel dan Masalah Sampah Jakarta
Amriyono Prakoso

Merujuk pada tulisan Otto Scharmer yang memperkenalkan gagasan presencing dalam bukunya Theory U, diperlukan kesadaran tingkat tinggi yang memungkinkan individu rakyat Jakarta dalam mengubah sisi sadar dalam diri untuk berubah dan menghadirkan gambaran masa depan di dalam kehidupan sehari hari.

Dengan kebijakan plastik berbayar, individu diharapkan pada kesadaran bahwa plastik yang akhirnya terbuang harus dibayar dengan sumber daya yang dimiliki yang dapat dialihkan untuk membeli hal lain yang bermanfaat karena plastik tersebut pada akhirnya hanya memberikan manfaat sesaat. 

Masyarakat diberikan pilihan untuk menggunakan sarana yang dapat digunakan secara berulang atau sarana yang dapat disediakan oleh masyarakat sendiri.




Saatnya, masyarakat terpanggil menciptakan kesadaran baru dan kepemimpinan kolektif yang baru untuk mengatasi tantangan-tantangan di muka. Kemampuan baru memungkinkan masyarakat menciptakan masa depan yang beda dan lebih baik.

Kesadaran akan pentingnya kota Jakarta yang bebas banjir, dan juga bersih sepertinya belum menjadi kesadaran yang mayoritas dimiliki oleh masyarakat Jakarta.

Ditemukannya sampah “tidak logis” yang berupa bungkus kabel yang memicu genangan di kawasan ring 1 di musim hujan menunjukkan wajah perilaku sebagian masyarakat kita yang mencari solusi sesaat entah hal itu disengaja atau pun tidak di sengaja dalam mencapai tujuan.

Bungkus kabel tersebut diangkat dari dalam drainase di Jalan Merdeka Selatan sampai terkumpul sebanyak 11 truk.

BERITA TERKAIT

Penemuan pembungkus kabel di dalam saluran drainase bermula saat petugas mendapat laporan dan genangan air di ruas jalan di depan Kantor Kedubes AS hingga ke Balai Kota Jakarta.

Sehingga membuat petugas heran, meskipun lumpur sudah diangkat dari drainase, namun masih terdapat genangan. Dari pengecekan ditemukan tumpukan pembungkus kabel yang menggulung di gorong-gorong.

Saat ini Polda Metro Jaya mendalami temuan sampah kabel bekas yang menjadi salah satu penyebab terganggunya saluran air di Jalan Medan Merdeka Selatan.

Masih sering kita jumpai perilaku masyarakat yang membuang sampah dari dalam mobil di jalan raya, membuang sampah ke dalam saluran air dan sungai.

Mereka menganggap sudah bersih karena di dalam ruangan atau rumahnya tidak ada sampah, namun mereka hanya memindahkan sampah bukannya melenyapkan sampah.

Sebenarnya Pemerintah Jakarta sudah berupaya dalam pengelolaan sampah.

Masalah sampah yang tidak berkesudahan ini mendorong pemerintah untuk melakukan langkah lebih lanjut.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas