Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners

Tribunners / Citizen Journalism

Kota Baubau Ideal Menjadi Kawasan Ekonomi Khusus

Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, dinilai potensial dijadikan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) dan basis pertahanan di kawasan tengah Indonesia kare

Editor: Samuel Febrianto

Ditulis oleh : Bambang Haryo

TRIBUNNERS - Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, dinilai potensial dijadikan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) dan basis pertahanan di kawasan tengah Indonesia karena lokasinya sangat strategis dilalui poros maritim domestik dan internasional.

"Secara geografis Baubau berada di posisi yang strategis. Kota ini berada di tengah-tengah dari Pulau Jawa ke timur Indonesia sehingga sangat cocok dikembangkan menjadi kawasan ekonomi khusus atau kawasan industri tertentu," kata anggota DPR RI Komisi VI, Bambang Haryono Soekartono.




Bambang mengungkapkan hal itu setelah berkunjung ke Kota Baubau pekan lalu. Dia berdialog langsung dengan pengelola Pelabuhan Baubau, Kepala Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Sulaa, Manager Area PLN Baubau, dan perwakilan PT Pelindo IV Wilayah Sulawesi.

Menurut dia, pemerintah perlu segera mempertimbangkan Baubau untuk dijadikan KEK dan basis pertahanan di kawasan tengah Indonesia.

Selanjutnya, kota tersebut dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai, seperti pelabuhan dan bandar udara internasional.

Bambang mengatakan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) harus mengembangkan Pelabuhan Baubau guna mengantisipasi lonjakan arus barang dan penumpang.

BERITA TERKAIT

Apalagi, pelabuhan tersebut bisa disinggahi kapal berukuran besar karena merupakan pelabuhan alami.

Dia tidak setuju jika Wakatobi yang ditetapkan sebagai pelabuhan tol laut. Selain lokasinya kurang strategis untuk pelayaran komersial, keberadaan pelabuhan besar di wilayah itu akan merusak keindahan laut Wakatobi.

Wakatobi sebaiknya hanya untuk pelabuhan antara atau penyangga dari Wakatobi-Kendari dan Wakatobi-Baubau.

"Lagi pula posisi pelabuhan Wakatobi berada di laut lepas, tidak cocok untuk program tol laut. Kalau mau bangun tol laut cocoknya di Kota Baubau karena posisinya masuk dalam selat dan bersambung dengan sungai," ujarnya.

Untuk mendukung Baubau menjadi kota Industri, dibutuhkan kecukupan energi listrik, yang menurut Bambang minimal 200 MW.

Saat ini, Baubau baru dipasok 40 MW sehingga dibutuhkan tambahan listrik 2x25 MW dan 2x15 MW.

Begitu juga dengan Pelabuhan Baubau, Bambang menilai kapasitas bongkar muatnya sudah overload.

Dia setuju jika pelabuhan petikemas dikembangkan ke timur atau ke arah Warumsio.

Dia meminta Pelindo IV mendesain persiapan Baubau menjadi kota industri sehingga nanti kota ini benar-benar siap dari sisi kepalabuhanan.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas