Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Blog Tribunners

Perekonomian Dunia Merosot Akibat Harga Minyak

Akibat dari menurunnya harga minyak dunia membawa dampak yang sangat signifikan terhadap perekonomian dunia bagi banyak negara salah satunya Indonesia

Penulis: Forex Simpro
zoom-in Perekonomian Dunia Merosot Akibat Harga Minyak
dnewsglobal

TRIBUNNERS - Akibat dari menurunnya harga minyak dunia membawa dampak yang sangat signifikan terhadap perekonomian dunia bagi banyak negara salah satunya Indonesia. Hal inilah yang dirasakan oleh negara-negara yang selama ini sangat berperan sebagai produsen utama dari minyak mentah dunia.

Sehingga yang mengakibatkan jumlah pendapatan negara tersebut mengalami penurunan drastis. Dilain pihak anggaran yang biasanya ada dan kini menjadi defisit. Inilah yang membuat para investor khawatir apabila nantinya mereka akan membayar hutang.

Jika dilihat dari data Standart and Poor, khususnya lima negara terbesar dan sebagai penghasil minyak utama dunia dan sangat terkena dampaknya.

Akibat rendahnya harga minyak dunia sangat berdampak negatif terhadap perekonomian Arab Saudi, Oman, Bahrain, Brazil dan Kazakhstan.

Dengan turunnya harga minyak mentah ini yang awalnya lebih dari US$ 100 kini menjadi US$ 30 inilah yang menjadi alasannya.

Dilain pihak negara penghasil minyak lainnya seperti Kolombia menurut perkiraan akan mengalami hal yang sama yaitu adanya penurunan pendapatan yang cukup signifikan seperti kelima negara tersebut.

Untuk peringkat utang Arab Saudi turun dua tingkat. Yang menjadi penyebabnya dikarenakan minyak sebagai penyumbang sebanyak 75% dari total pendapatannya.

Berita Rekomendasi

Penurunan pada harga minyak sangat berdampak besar terhadap Arab Saudi, ini terlihat dari indikator fiskal dan ekonomi Arab Saudi yang memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap minyak.

Untuk pendapatan Arab Saudi mengalami defisit sekitar US$ 100 miliar pada tahun 2015 yang lalu. Ini berakibat pemerintah Arab Suadi kembali melakukan pemotongan anggaran sebanyak 14% pada tahun ini.

Padahal mereka mentargetkan akan jumlah defisit bisa berkurang sebanyak 13% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) melalui akan kebijakan pemotongan anggaran ini.

Kazakhstan mengalami kondisi yang kurang lebih sama karena setengah dari pendapatannya karena selama ini hanya berasal dari eksport minyak. Dilain pihak untuk nilai mata uang mengalami penurunan sebesar setengah dari nilai tukarnya terhadap dollar AS dalam 12 bulan terakhir ini.

Bahkan keterpurukan ekonomi juga dirasakan oleh Bahrain 75% pendapatannya berasal dari ekspor minyak, minyak merupakan komoditi yang menguasai 60% ekspor Bahrain pada setiap tahunnya dan ini yang menyebabkan jumlah utang Bahrain mengalami peningkatan, bahkan saat ini Bahrain sangat mengandalkan bantuan dari Arab Saudi yang juga mengalami kesulitan ekonomi.

Bahkan negara asal Amerika Latin yang terkena dampaknya yaitu Brasil mengalami penurunan sebanyak 3,5% dari perkiraan awal yang diperkirakan hanya sekitar 1%.

Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan walaupun tidak dalam jumlah yang besar dalam minggu ini. Hal ini disebabkan oleh adanya kesepakatan baik negara Rusia dan Arab Saudi yang mengadakan pembekuan produksi minyak pada bulan Januari ini.

Selengkapnya

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas