Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Komisi III Minta SDM Petugas Lapas Ditingkatkan

Kerusuhan yang terjadi di Rutan Malabero, Bengkulu, pada hari Jumat (25/3/2016), mendapatkan perhatian dari anggota Komisi III DPR Anarulita Mukhtar.

zoom-in Komisi III Minta SDM Petugas Lapas Ditingkatkan
Kompas.com/Firmansyah
Kebakaran besar terjadi di Rumah Tahanan (Rutan) Malabero, Kota Bengkulu, Jumat (25/3/2016) malam, sekitar pukul 20.30 WIB. Lapas Malabero dibakar dan diberi garis polisi. 

Ditulis oleh : Fraksi Nasdem

TRIBUNNERS - Kerusuhan yang terjadi di Rutan Malabero, Bengkulu, pada hari Jumat (25/3/2016), mendapatkan perhatian dari anggota Komisi III DPR Anarulita Mukhtar.

"Kerusuhan di beberapa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan salah satunya terjadi di LP Malabero, semestinya ini menjadi warning terhadap keberadaan Lapas di Indonesia,” katanya  saat dihubungi lewat telepon seluler, Selasa (29/3/2016).

Menurut Ana, lapas seharusnya menjadi tempat untuk memperbaiki moral dan kesalahan bagi para pelaku kejahatan, bukan sebaliknya, menjadi ruang yang aman bagi mereka melanjutkan kejahatannya.

"Ini kan menjadi aneh dan tanda tanya besar, saat rumah tahanan malah menjadi tempat yang cukup nyaman dalam melanjutkan petualangan kejahatannya, khususnya bagi para pelaku kejahatan narkoba,” tutur Anarulita.

Ana menilai, sangat perlu kiranya dikaji kembali keberadaan lapas khusus yang diperuntukkan bagi para pelaku kejahatan zat adiktif ini.

Adanya lapas yang khusus ini diharapkan dapat mengontrol serta memutus jaringan narkoba yang masih aktif berhubungan dengan mereka.

Berita Rekomendasi

Selain itu, perlu juga ada program peningkatan sumber daya manusia berikut SOP dalam kerangka pengawasan seluruh lapas di Indonesia, khususnya lapas para pelaku kejahatan narkoba.

Persoalan ini, lanjut Ana, terjadi karena rentannya sistem keamanan lapas yang longgar.

Selain itu juga kemungkinan adanya oknum lapas yang memberikan keleluasaan kepada pelaku narkoba untuk tetap menjalani praktek haramnya.

“Kalau ini dibiarkan, maka diikhawatirkan pembakaran atau kegaduhan lapas yang dihuni oleh tahanan narkoba ini menjadi suatu fenomena biasa dan bom waktu yang bisa saja terjadi di rutan atau lapas lainnya. Negara tidak boleh kalah dengan para pelaku dan bandar narkoba ini,” tutur wanita yang juga berprofesi dokter ini.

Oleh karenanya, Ana menegaskan dan mendukung setiap langkah Pemerintah Jokowi-JK dalam pemberantasan terhadap jaringan narkoba, dimana salah satunya rencana pembangunan Lapas khusus bagi tahanan dan narapidana narkoba.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas