Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Unik Pengajian Berhadiah Ayam di Kalsel
Setiap hari Jumat siang para ibu-ibu di Desa Trans Tapus Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan ini selalu rutin berkumpul, b
Ditulis oleh : Ridhuan Habibie
TRIBUNNERS - Setiap hari Jumat siang para ibu-ibu di Desa Trans Tapus Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan ini selalu rutin berkumpul, bukan untuk arisan melainkan untuk mengikuti pengajian.
Padahal dulunya ibu-ibu di desa ini sangat sulit sekali untuk diajak pengajian oleh Ust Waluyo.
Namun sebagai Dai Sahabat Masyarakat (Dasamas) ia harus mencari segala cara agar warga binaannya mau menghidupkan kembali pengajian yang sudah lama hilang di desa Trans Tapus.
Fasilitas yang digunakan untuk tempat pengajian di desa ini memang sedikit berbeda dengan pengajian-pengajian di tempat lain yang pada umumnya menggunakan masjid atau majelis taklim.
Para ibu-ibu di desa ini memanfaatkan rumah setiap jamaah untuk dijadikan tempat pengajian atau disebut pengajian bergilir.
Ada hal unik dalam pengajian ibu-ibu di desa ini, yakni pemberian 1 ekor ayam betina kepada jamaah yang bersedia rumahnya dijadikan tempat pengajian.
Ayam betina ini diserahkan oleh Ust Waluyo dengan tujuan untuk dikembangbiakkan, bukan untuk disembelih dan menjadi hidangan jamaah pengajian.
"Harapannya hasil dari pengembangbiakan ayam ini dapat menjadi tambahan pendapatan ekonomi keluarga, sekaligus pemenuhan asupan daging masyarakat desa ini,” tutur Waluyo yang sudah 2 tahun lebih mendampingi masyarakat di sana.
Ternyata jurus pemberian ayam betina kepada jamaah yang rumahnya dijadikan tempat pengajian ini menjadi penyemangat tersendiri bagi ibu-ibu disana. Bahkan banyak ibu-ibu yang berharap menjadi tempat pengajian selanjutnya.
“Kini telah rutin sekitar 25-30 orang jamaah aktif mengikuti pengajian mingguan di desa ini yang dulunya sangat susah untuk diajak pengajian dengan alasan yang bermacam-macam,” ujar Waluyo.
Waluyo juga menambahkan untuk terus memompa semangat jamaah, materi pengajian tidak hanya diisi dengan pembahasan agama saja tetapi juga masalah sosial, psikologi, dan langkah-langkah membenahi ekonomi keluarga agar mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.
Melalui 1 ekor ayam, ternyata mampu mengundang para ibu-ibu untuk melangkahkan kakinya mengikuti setiap pengajian yang diadakan.
“Semoga tidak hanya ayam yang ingin didapat, melainkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT yang sejatinya harus selalu menjadi tujuan utama, dan semoga Allah SWT selalu meringankan kaki kita untuk mendekatkan diri kepadaNya,” kata Waluyo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.