Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Menyambut Dies Natalis, Pimpinan UIN Ziarah Makam Walisongo
Ziarah ini diikuti oleh Rektor, Wakil Rektor, Kepala Lembaga, Kepala Biro, Kepala Bagian, Kepala Subbagian dan Pusat Kajian Islam dan Budaya Jawa.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Salah satu agenda dies natalis Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo ke 46 diadakan kegiatan ziarah ke makam sembilan wali di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat ditambah Sultan Demak Raden Fatah.
Ziarah ini diikuti oleh Rektor, Wakil Rektor, Kepala Lembaga, Kepala Biro, Kepala Bagian, Kepala Subbagian dan Pusat Kajian Islam dan Budaya Jawa (PPIJ).
“Ada yang khusus dan tentu saja baru dalam kegiatan menyambut dies natalis kali ini, yakni ziarah ke makam para wali yang jumlahnya sembilan yang dikenal dengan wali songo” kata Prof Dr H Muhibbin MAg di sela-sela ziarah di Makam Sunan Muria Kudus Selasa (29/3/2013).
Nama wali songo tersebut kemudian telah kita abadikan sebagai nama lembaga yang penulisannya tidak dipisah, melainkan dijadikan satu, yakni Walisongo.
“Tentu tradisi ziarah tersebut perlu kita lestarikan di masa mendatang untuk sekedar mengenang sepak terjang mereka, sehingga kita akan mampu mewarisi kehebatan mereka” tegasnya.
Sebagaimana kita tahu bahwa para wali yang menyiarkan agama di tanah Jawa begitu terkenal, sehingga gaungnya pun tidak cuma berada di sekitar tanah air, melainkan juga sampai dikenal oleh dunia.
Para peneliti dan tokoh Barat sangat heran dengan kiprah para wali tersebut, yang dianggap spektakuler dalam menyiarkan Islam di Jawa.
“Ziarah mempunyai maksud mengingat kematian, hal itu yang dikatakan oleh Nabi. Akan tetapi kalau ziarahnya khusus seperti ke Walisongo, tentu mempunyai maksud untuk mengingat jasa, sikap dan warisan mereka yang sangat mulia” imbuh Guru Besar Ilmu Hadis ini.
Kesantunan dan kasih sayang Walisongo kepada siapapun, termasuk yang berbeda keyakinan, lanjut Muhibbin, menjadi hal sangat penting ditiru.
Mereka tidak pernah menyinggung pihak lain, apalagi menyakitinya.
“Nah itu yang ingin kita warisi dari mereka dengan aktifitas ziarah ini. Kita ingin keluarga besar UIN Walisongo dapat mengamalkan nilai-nilai yang diwariskan oleh para wali tersebut” katanya.
Justru menurut Muhibbin yang terpenting ialah bagaimana kita sebagai warga UIN Walisongo dapat memberikan kontribusi nyata dalam memajukan lembaga serta mengisinya dengan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat.
Dan itu sudah rutin dijalankan dalam tugas tridharma, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Salah satu kegiatan penting lainnya dalam dies natalis kali ini ialah dzikir bersama untuk keselamatan seluruh warga dan UIN Walisongo dalam mengemban amanah mencerdaskan anak bangsa dan sekaligus membekali meereka dengan ilmu dan akhlak mulia.

