Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kemendes Entaskan 5 Ribu Desa Sehat dan Cerdas
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah mengentaskan program Generasi Sehat dan Cerdas
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah mengentaskan program Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) di 5.774 desa.
Program ini bertujuan, untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan derajat pendidikan generasi desa.
Menteri Desa, Marwan Jafar, mengatakan, GSC merupakan salah satu program prioritas di Kemendes PDTT yang bergerak di bidang kesehatan dan pendidikan di desa.
"Dalam bidang kesehatan, meliputi pelatihan pada ibu hamil dan menyusui, memberikan perhatian pada makanan dan kesehatan balita dan pemulihan pada balita Gizi Buruk," ujar Marwan, di Jakarta, Minggu (3/4/2016).
Sedangkan pada bidang pendidikan, lanjut Marwan, pigaknya berupaya memberikan pemenuhan kebutuhan pendidikan generasi desa.
"Ada permasalahan di daerah, di mana setiap daerah ada yang masih minim fasilitas pendidikannya misalnya disetiap desa perlu ada satu PAUD, satu TK dan satu SD. Bagi satu desa yang belum memiliki fasilitas tersebut, didorong untuk menggunakan Dana Desa untuk membangun PAUD," bebernya.
Pada tahun 2015, Program tersebut telah dilaksanakan di 11 Provinsi, diantaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
"Lokasi Generasi Sehat dan Cerdas Tahun 2015 dilaksanakan di 11 Provinsi, 66 kabupaten, 499 kecamatan pada 5754 desa,” ungkapnya.
Ia mengatakan, pelaksanaan Generasi Sehat dan Cerdas tersebut menerapkan strategi pembangunan secara partisipatif. Menurutnya, program itu sendiri berpijak pada pendekatan dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat.
"Di GSC terdapat fasilitator pendamping yang memadukan pendekatan penyadaran, peningkatan kapasitas dan pendayagunaan masyarakat," ujarnya.