Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Livi Zheng Telurkan The Lost Soul
Sutradara Indonesia Livi Zheng, kian heboh dengan karya film yang digarapnya di Hollywood.
Ditulis oleh : Kevin Febryan
TRIBUNNERS - Sutradara Indonesia Livi Zheng, kian heboh dengan karya film yang digarapnya di Hollywood.
Baru saja kita mendengar tentang film layar lebar terbarunya yang direncanakan akan tayang tahun depan, sekarang Livi mengabari bahwa ada sebuah karya lainnya, film pendek yang disutradarainya berjudul, The Lost Soul.
Film ini akan tayang perdana di New York City pada tanggal 28 April 2016 mendatang.
The Lost Soul menceritakan kisah seorang bapak tua yang karena putus asa telah menjual jiwanya kepada penguasa kegelapan tetapi ingin memperolehnya kembali.
Sang bapak tua itu merencanakan suatu hal yang begitu licik. Ia memasang jebakan untuk mendapatkan jiwanya kembali.
Dia bertemu seorang paranormal cantik dan memulai sebuah permainan berbahaya yang akan mempertaruhkan nasib kedua belah pihak.
Film The Lost Soul ini telah menjadi official selection New York City International Film Festival dan rencananya juga akan ditayangkan di Perancis bulan Mei ini.
Ketika ditanya pendapatnya, sutradara Brush with Danger ini menjawab, "I am very happy and grateful that the film is an official selection New York City International Film Festival."
Di Indonesia memang belum terlalu banyak sarana penayangan film pendek, tetapi di Amerika Serikat, ini merupakan hal yang umum. Ternyata banyak film-film pendek yang berkualitas tinggi dan karya Livi ini adalah salah satunya.
"Membuat film mau panjang atau pendek pasti ada kesulitan masing-masing. Contohnya, kalau memproduksi film pendek, kita harus berpikir bagaimana agar audience mengerti background story tanpa harus ada penjelasan yang panjang karena durasi film pendek yang singkat, that, itself, is a form of art," ujarnya.
Untuk film layar lebar Livi yang terbaru, sekarang masih di tahap post-production.
"Ada tim yang sedang mengerjakan post-production, oleh karena itu, di samping mengerjakan feature film yang terbaru, saya berkesempatan untuk menggarap film lain juga."
Anak Indonesia ini terus mengambil kesempatan-kesempatan emas yang ditemuinya. Livi percaya apabila apapun yang ia garap, asalkan didasarkan tekad yang kuat dan kerja keras, pasti hasilnya akan memuaskan.
Kita, sebagai rakyat Indonesia, pastinya sungguh bangga akan hal seperti ini. Seperti kata pepatah, berjalan sampai kebatas, berlayar sampai ke pulau. Kita harus berusaha bersungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan.