Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Blog Tribunners

Penemu Bensin Eceng Gondok Tidak Takut Kalah Saing

Kabar penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), tidak membuat Bambang Permadi, penemu bioetanol dari bahan eceng gondok ini merasa ketar-ketir. Sebali

Penulis: fitri dika wahyuningtyas
zoom-in Penemu Bensin Eceng Gondok Tidak Takut Kalah Saing
Tribun Jogja/ Hasan Sakri Ghozali
Hamparan bunga tanaman eceng gondok yang tumbuh pada sawah di Dusun Karangasem, Palbapang, Bantul menarik pengunjung yang ingin berfoto ria bersama bunga berwarna ungu yang indah itu. 

TRIBUNNERS - Kabar penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), tidak membuat Bambang Permadi, penemu bioetanol dari bahan eceng gondok ini merasa ketar-ketir. Sebaliknya, dia ingin memperbesar usaha yang berawal dari hobinya dalam dunia otomotif ini.

Ditangan warga Desa Sumokali, Sidoarjo, eceng gondok tidak lagi hanya sekedar gulma, melainkan menjadi bensin (bioetanol) yang sangat bermanfaat bagi kebanyakan warga.

"Saya tidak pernah merasa rugi,karena menciptakan bensin dari eceng gondok ini hanya untuk menyenangan hati saya sendiri," tuturnya, Selasa (26/4/2016).

"Tidak hanya tanaman eceng gondok yang dapat dijadikan bensin, semua tanaman hijau dapat dijadikan bioetanol, saya hanya mengambil kesimpulan dari bahan bakar gas bumi ini asal mula nya dari tumbuhan ," lanjutnya.

Bapak dari dua orang anak ini lebih memilih eceng gondok sebagai bahan penemuan bioetanol, karena sejumlah pertimbangan.

Selain murah dalam proses pembuatannya, tanaman yang mengapung di air ini juga ramah terhadap lingkungan dan irit dari segi ekonomis.

Jika dibandingkan dengan bahan bakar lainnya, jarak tempuhnya hampir sama yaitu 1 liter untuk 100 kilometer.

Bensin yang dihasil kan dari eceng gondok ini lebih jernih, tidak berwarna sehingga tidak menghasikan polutan yang dapat mengganggu kesehatan.

Bioetanol dari eceng gondok sering digunakan untuk keperluan mahasiswa tekhnik praktik dalam proses pembelajarannya.

 Tidak jarang juga Bambang permadi menjadi pemateri  workshop tentag bioetanol.

"Karena dunia otomotif ini telah mendarah daging di jiwa saya, dan saya paham betul apa yang dibutuh kan oleh mesin–mesin," katanya.

Selengkapnya

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas