Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Wakil Rakyat Curiga Korban Lapas Banceuy Disiksa Oknum Petugas

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi NasDem Sahat Silaban menduga kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Kelas II A, Banceuy, Kota Bandung, Jawa Bara

zoom-in Wakil Rakyat Curiga Korban Lapas Banceuy Disiksa Oknum Petugas
TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY
Petugas Pemadam Kebakaran melintasi mobil ambulance yang terbakar diduga akibat kerusuhan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Banceuy, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Sabtu (23/4/2016). Sekitar 1000 personil gabungan TNI-Polri terjun ke lapas untuk menenangkan warga binaan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun sejumlah petugas mengalami luka-luka akibat pelemparan yang dilakukan warga binaan dari dalam. TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY 

Ditulis oleh : Fraksi Nasdem

TRIBUNNERS - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi NasDem Sahat Silaban menduga kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Kelas II A, Banceuy, Kota Bandung, Jawa Barat, karena adanya motif upaya membungkam salah satu tahanan yang bernama Undang Kosim.

Kesimpangsiuran informasi tentang meninggalnya satu tahanan di lapas Banceuy ini, diakui Sahat telah menimbulkan banyak pertanyaan.

"Bayangan saya, korban ini bukan ingin mengamuk ke petugas lapas karena sesuatu hal, tapi ada kemungkinan pihak lapas takut akan terbongkar kerahasiaannya nanti setelah korban ini keluar lapas," ujarnya saat di wawancara di ruangannya lantai 22 Nusantara I, Selasa (26/4/2016).

Sahat menduga, petugas lapas takut Undang Kosim akan "bernyanyi" saat bebas. Asumsinya, Undang akan membongkar ulah petugas lapas yang banyak diketahuinya.

"Kemungkinan disiksa, kemudian pura-pura dibikin gantung diri," ujarnya.

Menurut Sahat, oknum petugas lapas, biasa menjadikan tahanan narkoba sebagai "ATM-nya". Sahat punya alasan tersendiri mengapa mengatakan demikian.

Berita Rekomendasi

Dia menceritakan sewaktu menjenguk temannya yang menghuni lapas salah satu di daerah Cipinang.

Di sana, Sahat menemukan tahanan bebas telepon pakai handphone. Artinya, kata dia, keadaan seperti itu tidak mungkin tidak diketahui oleh petugas lapas.

Oleh karena itu, kecurigaan Sahat di kasus Banceuy menjadi beralasan. Sebab, masuknya barang-barang terlarang ke lapas, tidak mungkin tidak diketahui pihak lapas.

"Yang jelas saya katakan, tanpa keikutsertaan orang lapas, narkoba dan alat-alat lain yang dilarang, tidak mungkin bisa masuk," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi telah menetapkan empat orang tersangka dugaan penganiayaan terhadap Undang Kosim (54), warga binaan yang tewas di sel pengasingan Lapas Kelas IIA Banceuy. Empat tersangka ini merupakan petugas Lapas Banceuy.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas