Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Zaskia Adya Mecca Ditunjuk Sebagai Duta Pengentasan Kemiskinan
Artis muda sekaligus presenter kondang Zaskia Adya Mecca, Rabu (3/5/2016) kemarin mengunjungi pusat pemberdayaan pemuda usia produktif Rumah Gemilang
Ditulis oleh : Ridhuan Habibie
TRIBUNNERS - Artis muda sekaligus presenter kondang Zaskia Adya Mecca, Rabu (3/5/2016) kemarin mengunjungi pusat pemberdayaan pemuda usia produktif Rumah Gemilang Indonesia (RGI) di Sawangan, Depok.
RGI merupakan salah satu program komprehensif LAZ Al Azhar yang mampu mengentaskan pengangguran bagi para pemuda-pemudi generasi produktif Indonesia melalui pendayagunaan dana zakat, infaq dan sedekah, dan dana-dana sosial lainnya.
Zaskia hadir bersama sang adik Haykal Kamil, dan Head Marketing and Promotion Ramayana Dept Store, Ainu Rofiq dalam rangka memberikan sharing motivasi di momen Hardiknas agar para santri RGI berani bermimpi dan mengejar cita-citanya.
Dalam acara ini juga ada simbolis penyerahan bantuan Ramayana kepada RGI sebagai kontribusi Ramayana dalam pengelolaan dana CSR untuk pengentasan pengangguran melalui RGI.
Di sesi sharing dan motivasi, Zaskia menceritakan tentang perjalanan suksesnya dalam menggeluti bisnis fashion.
"Kalau mau jadi orang sukses, kita harus mulai dari menanam keyakinan dalam diri kita bahwa kita akan menjadi orang sukses. Jangan berpikir karena kita berasal dari keluarga miskin maka kita gak bisa jadi orang sukses. Karena alam semesta akan membentuk apa yang kita pikirkan. Hal ini sesuai dengan apa yang Allah SWT sebut di Al Qur’an Aku sebagaimana prasangka hamba Ku,” kata Zaskia.
Istri dari sutradara Hanung Bramantyo ini juga dikenal memiliki jiwa kepedulian yang tinggi. Zaskia melanjutkan bahwa dalam berbisnis dirinya tidak begitu memikirkan berapa keuntungan yang ia peroleh untuk dirinya.
“Dari bisnis fashion ini, Saya gak mikirin berapa yang saya dapet. Bagi Saya yang penting adalah siapa karyawan saya yang gajinya belum UMR, siapa diantara karyawan saya yang masih ngangkot kalo ke kantor, justru itu yang terus jadi pikiran saya," kata Zaskia.
"Saya berbisnis bukan semata-mata karena uang tapi saya senang jika bisa membuka lapangan pekerjaan buat orang lain dan diri saya bermanfaat," tuturnya.
Karena memiliki jiwa sosial yang tinggi sekaligus peduli terhadap pengangguran di Indonesia, Zaskia kemudian ditunjuk menjadi duta pengentasan kemiskinan LAZ Al Azhar dengan tema “Bahagianya Bersama Mengentaskan Kemiskinan” melalui program-program pemberdayaan masyarakat komprehensif salah satunya RGI.
Ketika ditanya mengenai kesiapannya menjadi duta LAZ Al Azhar Zaskia mengaku siap dan senang.
“Saya sangat siap, dan sangat senang. Angka pengangguran di Indonesia sangat banyak sampai 7,56 juta. Program RGI ini harus kita support untuk membantu mengurangi angka pengangguran di negara kita," kata Zaskia.
RGI merupakan pusat pemberdayaan pemuda produktif yang telah menebar nilai-nilai kemandirian kepada ribuan generasi muda putus sekolah dari 60 kota se-Indonesia secara gratis hasil pendayagunaan dari dana zakat, infaq dan sedekah.
Lebih dari 1.600 siswa siswi lulusan RGI kini telah terserap dalam beragam industri dan terkenal sebagai pekerja yang professional dan berakhlakul karimah. Mereka juga telah mampu hidup mandiri dan menjadi tulang pungung keluarga.
Di kampus RGI para santri dibekali dengan keterampilan dan keahlian oleh para instruktur yang professional di bidangnya.
Terdapat 6 kelas keterampilan yang dibuka, yaitu, desain grafis, teknik komputer dan jaringan, fotografi dan videografi, menjahit dan tata busana, aplikasi perkantoran dan otomotif.
Selama 6 bulan pula mereka digembleng menjadi pemuda berkeahlian, memiliki wawasan pengetahuan dan keagamaan yang luas, berakhlaq baik dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi, serta memiliki semangat mandiri dan kemampuan leadership yang baik.
Program yang didesain dan dijalankan oleh LAZ Al Azhar sejak tahun 2009 ini telah menjadi trendsetter atau model solusi pengurangan angka pengangguran khususnya pemuda usia produktif yatim dari keluarga kurang mampu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.