Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
PSSI Harus Jatuhkan Sanksi Kepada The Jakmania dan Persija
Gemuruh Stadion Utama Gelora Bung Karno pecah oleh riuhnya pecinta klub kebanggaan warga Jakarta, Persija Jakarta, tampil menjamu klub asal Palembang,
Ditulis oleh : Adri Muhammad
TRIBUNNERS - Gemuruh Stadion Utama Gelora Bung Karno pecah oleh riuhnya pecinta klub kebanggaan warga Jakarta, Persija Jakarta, tampil menjamu klub asal Palembang, Sriwijaya FC.
Pertandingan terbilang menarik karena kedua tim saling menujukan agresifitas dan sportifitas tingkat tinggi.
Namun, pertandingan tersebut tercoreng oleh beberapa insiden yang terjadi dibangku penonton. Mulai dari pembakaran flare (kembang api) hingga berujung bentrokan besar yang memakan korban luka.
Betapa kecewanya para penggila bola melihat kejadian seperti itu, padahal Indonesia yang baru dibebaskan dari sanksi keras FIFA sedang melakukan pembenahan untuk melakukan pertandingan di kancah Internasional. Namun yang terjadi adalah kerusuhan di liga yang sebenarnya bukanlah liga resmi dari PSSI.
Melihat insiden itu seharusnya PSSI sebagai organisasi tertinggi sepak bola di Indonesia harus memberikan sanksi tegas terhadap supporter tersebut ataupun tim terkait.
Mungkin PSSI dapat memberikan larangan Jak Mania datang ke stadion baik pertandingan Persija yang tandang atau pun kandang, atau mungkin membubarkan Jak Mania sebagai supporter Persija Jakarta.
Sanksi yang diberikan bisa jadi memberikan efek jera kepada seluruh pendukung klub sepak bola Indonesia, sehingga tidak ada lagi kerusuhan-kerusuhan yang mengakibatkan kerusakan saran dan prasarana hingga korban.
Selain itu, PSSI juga harus memberikan sanksi kepada tim yang bersangkutan, seperti mencabut izin pertandingan Persija Jakarta selama kompetisi berlangsung atau melempar tim terkait ke divisi terbawah di sepak bola Indonesia.
Dengan sanksi tersebut, diharapkan supporter atau seluruh elemen sepak bola Indonesia dapat belajar untuk pembenahan persepakbolaan di Negeri ini. Hal ini penting diperhatikan mengingat Indonesia diminta oleh FIFA untuk berbenah pasca pencabutan sanksi pembekuan kompetisi.
Bukan hanya PSSI, pihak penyelenggara kompetisi tersebut juga seharusnya dapat bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan yang terjadi di Stadion Gelora Bung Karno, yang rencananya akan digunakan Timnas Indonesia melakukan pertandingan Internasional.
Bukan hanya kerusakan, namun terhadap petugas keamanan hingga official yang terluka akibat insiden mengerikan tersebut.
Kerusuhan yang terjadi di sepak bola bukanlah hal sepele, tapi hal yang harus diperbaiki oleh semua pihak terkait.
Pasalnya kerusuhan dalam dunia sepak bola bukan hanya sekali atau dua kali terjadi di Indonesia, tetapi dapat dikatakan sering terjadi.
Oleh karena itu, demi memajukan sepak bola nasional, maka PSSI dan semua elemen terkait melakukan pembenahan dari hal-hal mendasar.
Bukan tidak mungkin, PSSI dapat diberikan sanksi lagi oleh FIFA Karena prilaku supporter yang terbilang anarkis, atau mungkin Indonesia tidak akan pernah menjadi kandidat tuan rumah piala dunia yang akan datang, apabila insiden kerusuhan di dalam atau di luar lapangan kerap terjadi.