Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Kemnaker Targetkan Penarikan 420 Pekerja Anak di Bali

Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan program penarikan terhadap 420 pekerja anak di Provinsi Bali yang tersebar tersebar di 4 kabupaten selama tahu

zoom-in Kemnaker Targetkan Penarikan 420 Pekerja Anak di  Bali
Tribun Kaltim/Fachmi Rachman
Ilustrasi 

Ditulis oleh : Biro Humas Kemnaker

TRIBUNNERS - Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan program penarikan terhadap 420 pekerja anak di Provinsi Bali yang tersebar tersebar di 4 kabupaten selama tahun 2016.

Pengurangan pekerja anak dalam rangka mendukung program keluarga harapan (PPA-PKH) di Bali ini tersebar di Kabupaten Buleleng sebanyak 147 anak, Kab Karang Asem 105 anak, Kab Klungkung 42 anak dan Kab Gianyar sebanyak 126 anak.

Marifah Hanif Dhakiri yang merupakan istri Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan program penarikan pekerja anak adalah salah satu upaya untuk memutus mata rantai kemiskinan dan peningkatan SDM Indonesia.

"Peran orang tua, masyarakat dan dunia usaha sangat dibutuhkan dalam mendukung program penarikan pekerja anak dan pembentukan karakter anak Indonesia yang tangguh," kata Marifah Hanif Dhakiri seusai menyerahkan paket peralatan sekolah bagi 126 pekerja anak di Gianyar, Bali, Rabu (29/6/2016).

Dalam kesempatan ini diserahkan paket bantuan pendidikan khusus, layanan khusus dari Kemendikbud, penyerahan paket tenaga kerja mandiri untuk orang tua pekerja anak dari Kemnaker dan penyerahan kartu BPJS Ketenagakerjaan bagi pendamping pekerja anak.

Hadir dalam acara penarikan pekerja anak ini hadir Bupati Kabupaten Gianyar, A.A. Gede Agung Bharata, Kadisnakertrans Gianyar Gede Widarma Suharta, Plt. Direktur Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak (PNKPA) Kemnaker, Laurend Sinaga serta stake holder terkait.

Dikatakan Marifah, peran pendampingan dalam penarikan pekerja anak harus mengedepankan kesabaran, ketelatenan dan pendekatan khusus, di samping aspek penegakan hukum bagi pelanggaran aturan ketenagakerjaan.

Berita Rekomendasi

"Bekerja untuk membantu orangtua boleh saja, tetap harus ingat kalian harus terus tekun belajar dan meraih cita-cita. Bermain dan belajar menjadi penting ketika usia anak-anak," kata Marifah dihadapan ratusan pekerja anak.

Sementara itu, Plt Direktur Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak, Kemnaker Laurend Sinaga mengatakan, masalah pekerja anak sangat kompleks dan memerlukan penanganan lintas sektoral.

"Target penarikan pekerja anak dalam program PPA PKH sebanyak 16.500 orang di 24 provinsi. Sampai dengan Juni 2016 sebanyak 11.500 anak berhasil kami tarik kembali ke pendidikan," ujar Laurend Sinaga.

Secara keseluruhan jumlah pekerja anak yang telah ditarik sejak tahun 2008 sampai dengan Juni 2016 sebanyak 75.213 anak.

Dengan progam ini diharapkan dapat mencegah anak-anak terutama dari pekerjaan terburuk dan berbahaya seperti perbudakan, pelacuran, pornografi, perjudian, dan keterlibatan narkoba.

Menurut dia, dari program pemerintah ini, ditargetkan Indonesia akan menjadi negara bebas pekerja anak pada tahun 2022.

Upaya mempercepat penarikan pekerja anak memang membutuhkan kerjasama dan koordinasi dengan kementerian terkait lainnya serta pemerintah daerah untuk menggerakkan partisipasi pengusaha, serikat pekerja, orang tua, LSM dan masyarakat di wilayahnya masing-masing

Sementara itu Bupati Gianyar Bali AA Gde Agung Bharata memberikan apresiasi atas dukungan dan bantuan dari Kementerian Ketenagakerjaan dalam program penarikan pekerja anak.

"Kita sampaikan apresiasi dukungan dan kerjasama Kemnaker untuk mempercepat proses penarikan para pekerja anak yang berada di Gianyar. Kita harapkan terus dukungan agar pada tahun 2018 Kabupaten Gianyar, Bali, dapat meraih predikat bebas pekerja anak," kata Agung.

Agung mengatakan, selama ini Gianyar berkomitmen untuk menarik para pekerja anak. Proses ini diharapkan dapat dipercepat dengan bantuan khusus dari pemerintah pusat.

"Kita terus ajak para orang tua, masyarakat dan para pengusaha untuk tidak lagi mempekerjakan para pekerja anak," kata Agung.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas