Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Pemerintah Bertanggungjawab Prioritaskan Pekerja Indonesia

Ketua Bidang Pekerja, Petani, dan Nelayan (BPPN) DPP PKS Ledia Hanifa Amaliah meminta pemerintah untuk ikut bertanggungjawab tak hanya menertibkan TK

zoom-in Pemerintah Bertanggungjawab Prioritaskan Pekerja Indonesia
ilustrasi tenaga kerja asing 

Ditulis oleh : Humas DPP PKS

TRIBUNNERS - Ketua Bidang Pekerja, Petani, dan Nelayan (BPPN) DPP PKS Ledia Hanifa Amaliah meminta pemerintah untuk ikut bertanggungjawab tak hanya menertibkan TKA ilegal, melainkan menghentikan jaringannya serta memprioritaskan pekerja Indonesia.

"Menertibkan para TKA ilegal, menghentikan kerja jaringannya. Memastikan tenaga kerja kita diprioritaskan untuk mendapat pekerjaan karena ini adalah bagian dari tanggung jawab pemerintah memberi jaminan kepada warga negaranya," ungkapnya di Kantor DPP PKS, Rabu (3/8/2016).

Ledia menjelaskan, TKA Ilegal tersebut dapat dengan bebas masuk dan bekerja di Indonesia dengan menggunakan visa biasa. Padahal, menurutnya TKA yang datang ke Indonesia seharusnya memiliki visa kerja.

"UU 13/2003 mendefinisikan TKA sebagai WNA pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia. Secara eksplisit dapat dimaknai bahwa TKA tersebut harusnya memegang visa kerja, bukan visa kunjungan biasa sebagaimana TKA ilegal yang ditahan imigrasi/kepolisian beberapa waktu lalu," terangnya.

Ledia juga turut prihatin dengan kondisi jumlah pengangguran yang cukup banyak di Indonesia. Menurutnya, tingkat pengangguran yang ada saat ini disebabkan tidak berimbangnya jumlah lapangan pekerjaan dengan penambahan jumlah angkatan kerja.

"Angkatan kerja di Indonesia jumlahnya sangat banyak, perlu di cek di laporan terakhirnya, dan sebagiannya tidak bekerja. Tingkat pengangguran ini terjadi disebabkan penambahan jumlah angkatan kerja yang tidak berimbang dengan penambahan jumlah lapangan pekerjaan," katanya.
 

Berita Rekomendasi
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas