Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Inilah Wajah Budaya Politik di Ibu Pertiwi
Dalam arti longgar, budaya politik bertalian dengan serangkaian sikap dan praktik yang dipegang oleh sejumlah orang yang membentuk perilaku politiknya
Penulis: Shadrul Fuadi
Bagi saya, semuanya ini menunjukkan bahwa peradaban politik Indonesia yang dikembangkan masih belum naik kelas.
Budaya politik yang serbainstan dan nyaris tidak terkait dengan masa depan bangsa dan negara harus dihentikan sekarang dan untuk selama-lamanya jika memang Indonesia mau dibangun di atas pilar keadilan tanpa diskriminasi.
Kekuatan sipil yang secara masif telah membantu bangsa dan negara harus diperlakukan dengan wajar dan proporsional.
Tidak perlu dimanjakan. Sebab, kekuatan ini lahir dan telah berbuat sesuatu yang sangat strategis untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa” dan menyantuni manusia telantar, jauh sebelum Indonesia sebagai negara muncul ke peta dunia.
Mengabaikan kekuatan ini sama artinya dengan membiarkan mereka terluka, sekalipun mereka tidak akan pernah berhenti beramal untuk kepentingan sesama.
Di tengah pertarungan pragmatisme politik, seorang negarawan tidak boleh hanyut di dalamnya. Kompas moral wajib selalu dikedepankan sebagai acuan yang benar.
Di luar itu, budaya politik Indonesia masih akan terus digerogoti virus yang siap mengancam rasa keadilan publik.