Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Keutuhan Negara Dirongrong Dari Dalam
Bangsa Indonesia lahir dari suatu proses sejarah pertumbuhan dan perjuangan yang panjang, kemudian bernegara sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat
Ditulis oleh : Eka Agus Setiawan, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
TRIBUNNERS - Bangsa Indonesia lahir dari suatu proses sejarah pertumbuhan dan perjuangan yang panjang, kemudian bernegara sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat melalui Proklamasi 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan bangsa membawa konsekuensi logis pada pergaulan antar bangsa yang sekaligus menghendaki perlibatan diri ke dalam pembangunan tata kehidupan dunia yang harmonis menuju kesejahteraan umat manusia.
Disamping itu, bangsa Indonesia menyadari bahwa betapa kondisi dan konstelasi geografi yang menjadi ruang hidupnya, serta segala isinya berdampak erat pada berbagai perbedaan ciri dan karakter budaya penduduknya.
Berbagai ragam perbedaan yang ditandai oleh keberadaan lebih dari 200 etnis dan suku bangsa, sekitar 400 bahasa, serta bermacam agama yang dianut oleh rakyatnya merupakan faktor yang melahirkan perbedaan-perbedaan kepentingan dan tujuan setiap kelompok masyarakat.
Perbedaan kepentingan dan tujuan tersebut dapat diperkuat oleh faktor ruang hidup berupa pulau-pulau yang secara geografis terpisah satu dari yang lain.
Di tengah keanekaragaman dan terkaman globalisasi, kedudukan Indonesia sebagai negara bangsa yang kaya akan keanekaragaman suku, budaya dan bahasa itu diuji kekokohannya.
Di era sekarang muncul berbagai aliran dan paham keagamaan dan sosial politik yang mengusung berbagai ideologi baru, yaitu ideologi kanan dan kiri yang sesungguhnya tidak relevan dengan konteks keindonesiaan.
Misalnya,munculnya organisasi yang mengusung ideologi proletariat atau sosialisme, dan organisasi yang mengusung ideologi keagamaan yang keras untuk terbentuknya negara khilafah.
Keberagaman atau kehidupan lingkungan majemuk bersifat alami dan merupakan sumber kekayaan budaya bangsa.
Setiap perwujudan mengandung ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari perwujudan yang lain.
Tidak mungkin satu perwujudan mengandung semua ciri yang ada karena bila hal itu terjadi, dia akan menjadi maha sempurna, padahal yang maha sempurna adalah Tuhan.
Perbedaan yang ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia sebenarnya untuk memenuhi kepentingan bersama agar dapat hidup sejahtera.
Namun untuk mewujudkan harmoni dengan bangsa lain, bangsa Indonesia harus kuat, maju, dan sejahtera.