Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Ini Makna Setiap Lomba 17 Agustusan

Banyak acara menarik pada 17 Agustusan di arena Jambore Nasional Gerakan Pramuka diantaranya, upacara dengan pakaian adat yang diikuti 25 ribu peserta

zoom-in Ini Makna Setiap Lomba 17 Agustusan
Istimewa
Banyak acara menarik pada 17 Agustusan di arena Jambore Nasional Gerakan Pramuka diantaranya, upacara dengan pakaian adat yang diikuti 25 ribu peserta Jamnas dari seluruh provinsi di Indonesia, pasar rakyat, pembuatan video-video kampanye internet sehat dan membentangkan bendera besar di Danau Cibubur (Setu Baru). Namun demikian berbagai perlombaan juga tetap diadakan. 

Ditulis oleh : Pramuka Info

TRIBUNNERS - Banyak acara menarik pada 17 Agustusan di arena Jambore Nasional Gerakan Pramuka diantaranya, upacara dengan pakaian adat yang diikuti 25 ribu peserta Jamnas dari seluruh provinsi di Indonesia, pasar rakyat, pembuatan video-video kampanye internet sehat dan membentangkan bendera besar di Danau Cibubur (Setu Baru). Namun demikian berbagai perlombaan juga tetap diadakan.

Bedanya peserta perlombaan yang semua anggota Pramuka Penggalang (usia 11-15 tahun) terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang lomba-lomba seperti, makan kerupuk, tarik tambang, bola panas dan tarik tambang.

Lomba ini diadakan di masing-masing sub perkemahan dan dipandu oleh para pembimbing perkemahan.

Kak Joko Mursito, salah seorang pembina perkemahan menjelaskan bahwa perlombaan-perlombaan ini punya makna sejarah.

Misalnya, balap karung mengingatkan kita akan pedihnya penjajahan, saat itu rakyat begitu miskin, karung goni banyak digunakan untuk pakaian. Lomba makan kerupuk dengan tangan diikat dibelakang juga menggambarkan kesulitan masa penjajahan.

Peserta diharapkan memaknai ini sehingga tekad untuk mempertahankan kemerdekaan terus berkobar.

Berita Rekomendasi

Dalam perlombaan juga banyak nilai-nilai pendidikan. “Lomba tarik tambang bukan hanya adu kekuatan, namun mendidik peserta bekerja tim. Tarik tambang mengajarkan tentang gotong royong, kebersamaan, dan solidaritas.” Jelas Kak Joko Mursito di Cibubur, Jakarta, Rabu (17/8/2016)

Sementara itu Ketua Kwarnas, Adhyaksa Dault saat diminta tanggapan mengenai hal ini mengatakan bahwa Gerakan Pramuka memiliki banyak Pembina senior yang  memahami sejarah dan makna yang terkandung dalam setiap permainan.

“Banyak permainan yang dibuat oleh Gerakan Pramuka, termasuk permainan-permainan untuk menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam revolusi mental, ada tahapan-tahapan yang harus dilalui sehingga sebuah permainan dapat diterapkan," kata mantan Menpora 2004-2009 ini.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas