Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Serunya Belajar Sejarah Sambil Naik Tank
Sapa dan senyum hangat para personel Pusdik Armed yang menyambut, sontak menghilangkan kesan ngeri terhadap yang namanya tentara.
Penulis: iin Suwandi
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - Membuka wawasan sejarah perlu dilakukan demi bisa belajar dari masa lalu sebagai pembelajaran di masa mendatang.
Belajar sejarah, pun tak harus di ruang kelas yang menjemukkan. Tapi dapat dilakukan di luar ruangan, baik di taman, di pasar atau mengunjungi masyarakat yang tinggal di pedesaan.
Seperti yang dilakukan Komunitas Tjimahi Heritage mengajak masyarakat untuk membuka wawasan sejarah dengan lebih seru.
Apalagi sambil melihat bagaimana caranya mengoperasikan sebuah alat utama sistem persenjataan (alutsista ) Artileri, hingga merasakan bagaimana asyiknya duduk di atas tank.
Komunitas ini membawa puluhan masyarakat awam, baik umum maupun pelajar untuk berkunjung ke Markas TNI Angkatan Darat tepatnya ke Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdik Armed) TNI Angkatan Darat di Baros, Cimahi, Jawa Barat.
Sapa dan senyum hangat para personel Pusdik Armed yang menyambut, sontak menghilangkan kesan ngeri terhadap yang namanya tentara.
Sambutan yang membuat pengunjung langsung terkesima dan nyaman bertegur sapa. Dengan sabar dan ramah, para pengunjung pun dijelaskan tentang asal sejarah Pusdik ini.
Sejumlah bangunan di Pusdik Armed ini masih asli. Hanya sedikit dipugar dengan dilakukan pengecatan.
Sisanya, masih orisinil seperti dulu sebagai markas militer Koninklijke Nederlandsch Indisch Leger (KNIL) atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda.
“Dulunya ini tempat barak KNIL. Saat Jepang masuk Indonesia, markas ini dijadikan barak kavaleri Jepang dan markas Heiho (pembantu Angkatan Laut Jepang),” ujar Iwan Hermawan, koordinator Tjimahi Heritage.
Setelah Perang Dunia II, markas ini kembali dikuasai Belanda dengan ditempatkannya KL (Koninklijke Landmacht atau AD Belanda). Baru pada 1950 setelah pengakuan kedaulatan (Desember 1949), tempat ini dijadikan markas salah satu kecabangan yang ada di TNI Angkatan Darat.
Senang Naik Panser Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha
Untuk menjalin keakraban antara prajurit TNI Angkatan Darat, ada sebuah cara unik yang dilakukan Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha yang mengadakan serbuan teritorial dalam bentuk kegiatan joy ride Ranpur.
Dalam kegiatan ini, para pelajar hingga masyarakat umum pun mendapatkan giliran untuk menaiki Panser ANOA 6X6 yang diproduksi PT.Pindad yang berada di Bandung, Jawa Barat.
Seperti beberapa waktu lalu, anak-anak TK AL-Hamid dengan sangat antusias mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha.
Kegiatan ini sangat memupuk rasa nasionalisme untuk anak-anak karena sebelum menaiki Panser anak-anak mendapatkan pelajaran tentang kedisiplinan dari Pelatih Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha.