Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Dakwah Islam Melalui Seni dan Budaya Lebih Diterima Warga Belanda

Banyak masyarakat Belanda yang telah meyakini Islam memilih untuk membaca dua kalimat syahadat di Masjid Indonesia Al Hikmah di Den Haag.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Dakwah Islam Melalui Seni dan Budaya Lebih Diterima Warga Belanda
Dokumentasi KH Cholil Nafis
Ketua Komisi Dakwah Dan Pengembangan Masyatakat MUI Pusat, KH Cholil Nafis, berfoto bersama Tom ABdullah, warga Belanda yang sudah mengucapkan dua kalimat syahadat di depan Masjid Assalam, Rotterdam, Belanda. DOKUMENTASI KH CHOLIL NAFIS 

Oleh: M. Cholil Nafis, Ph D, Ketua Komisi Dakwah Dan Pengembangan Masyatakat MUI Pusat

Menginjakkan kaki di Belanda memgingatkan jejak sejarah penjajahan mereka di Indonesia. Namun mata terasa berbeda saat melihat lingkungan yang bersih, lahan pertanian yang baik, dan taman binatang yang hidup bebas, merangsang angan bagaimana Indonesia bisa menirunya.

Luas negara Belanda tak lebih besar dari Jawa Barat namun kesannya berbeda karena kiprahnya banyak menjangkau dunia luar sejak ratusan tahun silam.

Penduduk negara Belanda yang berjumlah sekitar 17 jutaan ini sekitar 10 persen memeluk Islam meski mayoritas warganya 55 persen ateis.

kh-cholil-nafis-dan-bule-belanda_20160920_141938.jpg
Ketua Komisi Dakwah Dan Pengembangan Masyatakat MUI Pusat, KH Cholil Nafis, berfoto bersama Pitter. Pitter sudah memeluk Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat di tempat kebudayaan Turki di Krommenie, Belanda. DOKUMENTASI KH CHOLIL NAFIS

Asal tahu saja, mereka terkesan lebih akrab dengan warga negara Indonesia, bahkan sangat senang dengan tradisi, seni dan kebudayaannya yang beragam.

Warga Belanda merasa dekat atau "hutang budi" dengan Indonesia. Banyak hal yang dirasakan warga negara Indonesia mengenai kedekatan antarwarganya.

Hal ini dapat dilihat kerelaan masyarakat Belanda untuk melepaskan tanahnya dan memeluk agama Islam karena suka tradisi dan budaya masyarakat Indonesia.

Berita Rekomendasi

Seperti Masjid Indonesia Al Hikmah di Den Haag. Awalnya masjid ini dipakai sebagai gereja. Kemudian hendak dibeli komunitas Turki dan masyarakat Indonesia.

Belakangan pemiliknya lebih senang menjual tanah dan bangunan gereja kepada masyarakat Indonesia karena suka dengan kebudayaan Indonesia yang sering ditampilkan di Den Haag.

Banyak masyarakat Belanda yang telah meyakini Islam memilih untuk membaca dua kalimat syahadat di Masjid Indonesia Al Hikmah di Den Haag.

Begitu juga kantor Persatuan Pemuda Muslim Indonesia Eropa (PPME) cabang Rotterdam adalah tanah milik yang dibeli dari masyarakat Belanda.

Izin perubahan bangunan dan peruntukkannnya sangat cepat dikeluarkan pemerintah setempat karena judulnya untuk kegiatan seni dan kebudayaan Indonesia. Sementara bangunan negara lain di sebelahnya yang sudah dua tahun mengajukan pembangunan belum juga keluar izinnya.

Seringkali warga Muslim Indonesia di Belanda mengadakan kegiatan keagaaman melalui pementasan seni dan budaya Indonesia.

Acara pengajian bahkan dilakukan secara semarak, berpadu dengan kesenian dan kebudayaan Indonesia. Inilah yang membuat masyarakat Belanda memiliki cara pandang keberislaman warga Indonesia lebih familiar dan asyik, memancarkan kesan tentang ber-Islam yang ramah.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas