Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Panen Job Jelang Pilkada Lembaga Survei Diharapkan Independen
Momen pesta demokrasi adalah moment yang di tunggu-tunggu. terutama kalangan politisi, lembaga kemasyarakatan, media partner sampai kelas rakyat bawah
Ditulis oleh : Nur Cholish Hasan, Kader HMI Ciputat
TRIBUNNERS - Momen pesta demokrasi adalah moment yang di tunggu-tunggu. terutama kalangan politisi, lembaga kemasyarakatan, media partner sampai kelas rakyat bawah.
Pasalnya, dalam menjelang event penting ini marak berbagai cara menarik simpati masyarakat dalam menentukan hak suara yang terbungkus dalam berbagai agenda kegiatan-kegiatan aksi sosial yang dilakukan oleh sejumlah kandidat.
Sejumlah projek marak menghujani berbagai kalangan yang ikut serta memanfaatkan momentum ini.
Dengan mudahnya rupiah bertebaran tanpa tertinggal sedikitpun mulai dari kelas atas sampai kalangan paling bawah di pelosok desa ikut memanfaatkan momen besar ini, yah walaupun memang berbeda kapasitas pemanfaatannya.
Memang tak setiap tahun di satu daerah merayakan pesta demokrasi ini.
Tapi melihat fenomena sekarang, dalam persiapannya dapat memerlukan waktu berbulan-bulan hingga satu tahun yang dirasakan DKI Jakarta dalam menghadapi pertarungan politik. Makanya tak sedikit yang harus dikorbankan.
Ini ajang besar, semua kalangan ikut berperan aktif.
Mulai dari media yang di penuhi iklan pasangan calon-calon pemimpin, reklame-reklame kandidat dengan janjinya berbicara di sepanjang jalan, bisikan-bisikan propaganda menyebar ke pelosok-pelosok desa, kaum aktifis buta menjual gagasannya, serta lembaga survei menebar surveyor hingga pelosok desa dengan pertanyaan yang mendongkrak kondisi psikologi masyarakat.
Hujan projek lembaga survei di Indonesia dalam menghadapi pesta demokrasi bukan main.
Selain mencari kebenaran hak masyarakat, disini mulai masuk pertanyaan-pertanyaan keren dalam beberapa kertas berbentuk keberpihakan dengan menyudutkan kandidat tertentu.
Dari hasil jawaban masyarakat yang tampaknya enggan berkomentar, kemudian dipersentasikan dan dianalisa apa yang seharusnya masyarakat terima?
Kemudian dengan sebuah pertanyaan-pertanyaan itu tak membuahkan hasil yang berarti apa-apa harapan bangsa.
Yah, begitulah perputaran politik Indonesia. Sangat benar sekali lembaga survei melakukan hal ini untuk sebuah kajian data sementara suara rakyat, akan tetapi di sela pekerjaan tersebut terselip sebuah propaganda yang perlahan menyudutkan pihak tertentu.