Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kuil Takeda Kofu Jepang: Kuil Persemayaman Takeda Shingen
Kuil Takeda Kofu Jepang terletak di Kofu, wilayah Yamanashi dan dibangun sesuai nama Rumah Tsutsujigasaki milik Takeda Shingen.
Editor: Mohamad Yoenus
Penulis: Barry Kusuma
TRIBUNNEWS.COM -- Kuil Takeda Kofu Jepang terletak di Kofu, wilayah Yamanashi dan dibangun sesuai nama Rumah Tsutsujigasaki milik Takeda Shingen, dan sekarang menjadi tempat persemayaman Takeda Shingen.
Kuil ini dibangun pada tahun 1915 oleh penduduk yang mencintai Shingen-ko dan sekarang masyarakat masih mengunjungi kuil ini dan bersembahyang untuk mendapat kesuksesan.
Foto/Barry Kusuma
Kuil Takeda Kofu Jepang
Sejarah
Kuil ini sangat cocok untuk pengunjung yang menginginkan kemenangan dan kesuksesan. Festival kuil diadakan pada tanggal 12 April setelah tanggal wafatnya Shingen.
Kuil Takeda Kofu Jepang terletak di rumah Tsutsujigasaki yang dibangun pada tahun 1519 oleh keluarga Takeda. Kuil ini juga merupakan gedung pemerintahan Kai, dan tempat tinggal Nobutora (ayah Shingen), Takeda Shingen, dan putranya Katsuyori.
Sekarang masih ada parit dan pagar batu yang masih terawat seperti bentuk aslinya dan terpilih sebagai gedung nasional bersejarah do Jepang.
Takeda Shingen juga dikenal dengan nama Takeda Harunomu dan adalah salat satu Daimyo, penguasa feudal paling terkenal selama masa Sengoku.
Foto/Barry Kusuma
Kuil Takeda Kofu Jepang
Ia dilahirkan pada tahun 1521 dan wafat pada tahun 1573. Pada usia 21 tahun, ia mewarisi tanah Kai dari ayahnya, sekarang wilayah Yamanashi, dan ikut dalam pertempuran dan menjadi penguasa yang baik.
Pasukannya dikenal sebagai yang terkuat selama masa Sengoku, dan ia dikenal sebagai jenderal terbaik di masa itu.
Takeda adalah keluarga samurai yang merupakan keturunan langsung dari kaisar Seiwa, juga dikenal sebagai Genji.
Ia terkenal sebagai murid ajaran Buddha Zen dan seni berperang. Ia suka belajar Utaki, dan suka menulis puisi.
Ia tetap seorang pahlawan di mata masyarakat Yamanashi dan merupakan salah satu Daimyo paling terkenal di dunia.
Manusia adalah kastil, manusia adalah dinding, manusia adalah parit, pengampunan adalah teman, dan kemarahan adalah musuh.