Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Menaker Gelar Pertemuan Bilateral untuk Perkuat Pelatihan Vokasional

Dari hasil tersebut, Indonesia dan Iran direncanakan akan menjalin kerja sama bidang pelatihan kerja (vocational training).

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Menaker Gelar Pertemuan Bilateral untuk Perkuat Pelatihan Vokasional
ist
Hanif Dhakiri 

TRIBUNNERS - Dalam rangka pertemuan regional Negara-negara se Asia Pasifik dalam The 16th Asia and the Pacific Regional Meeting (APRM) tahun 2016, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri melakukan Ministerial Meeting dengan Minister of Cooperatives Labour and Social Walfare Republik Islam Iran Ali Rabiei.

Dari hasil tersebut, Indonesia dan Iran direncanakan akan menjalin kerja sama bidang pelatihan kerja (vocational training).

“Masih dibicarakan untuk kerja sama pelatihan (vocational training) dengan Iran. Ini masih terus dibicarakan,” kata Menaker Hanif setelah pertemuan dengan Ali Rabiei di BNDCC Nusa Dua, Bali, Rabu (7/12).

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia juga bertemu dengan perwakilan Pemerintah Korea Selatan, Palestina, Qatar dan Australia terkait optimalisasi pelatihan vokasi di Indonesia.

Dalam Pertemuan bilateral dengan pemerintah Australia dihadiri oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Binapentasker Hery Sudarmanto, Plt.Dirjen Binwasnaker dan K3 Maruli A Hasoloan serta Sandra Parker dari Departemen of Employment Deputy Secretary Workplace and Relation Economic Strategy Australia Goverment.

"Kita sepakat bahwa untuk meningkatkan perlindungan pekerja migran, melalui kerja sama pertukaran informasi ketersediaan tenaga kerja dan kebutuhan akan tenaga kerja dengan pemerintah Australia," kata Dirjen Hery.

Menurut Hery, perlindungan tenaga kerja indonesia di luar negeri pada tataran awal adalah melalui proses rekrutmen yang benar.

Berita Rekomendasi

Melalui kerjasama pertukaran informasi pasar kerja, diharapkan para pencari kerja mendapatkan informasi yang transparan mengenai kebutuhan kerja, kualifikasi yang dibutuhkan, jabatan yang jelas, informasi pemberi kerja, dan sebagainya.

"Kerjasama ini diharapkan bisa memberi informasi yang sejelas-jelasnya kepada para pencari kerja, sehingga mereka bisa mengetahui keahlian apa yang dibutuhkan dan berupaya memenuhi kualifikasi tersebut," terang Hery.

Pelatihan keterampilan/vokasi kemudian mengikuti kebutuhan pasar kerja yang ada, sehingga pelatihan vokasi bisa terhubung (link and match) dengan kebutuhan nyata dunia industri.

Selain membahas masalah kerja sama pelatihan vokasional, dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan masalah partisipasi Indonesia dalam Asia and Pacific Economic Conference (APEC) 2017.

"Kita akan hadir, karena isu yg akan diangkat itu tentang Labor market recognition, exchange, and training recognition," ungkap Roostiawati, Direktur Perluasan Pasar Kerja Kemnaker.


Partisipasi sebagaimana dimaksud adalah female workshop yang direncanakan akan diadakan dalam rangkain APEC 2017. Selain itu, juga dibahas mengenai Labour inspector.

Kerja Sama ini diharapkan mampu meningkatkan pengawasan ketenagakerjaan oleh kedua negara. Khususnya dalam hal pekerja migran. Pengawasan pekerja migran ini akan diwujudkan melalui Labour market information and exchange

PENGIRIM: Biro Humas Kemnaker

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas