Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Jangan Ada Lagi Kecelakaan Pesawat TNI

Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta berharap insiden kecelakaan pesawat TNI tidak terulang kembali.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Jangan Ada Lagi Kecelakaan Pesawat TNI
Capture Youtube
Pesawat Hercules TNI AU telah beroperasi dalam jajaran TNI Angkatan Udara sejak awal tahun 1960-an. Tanggung dan bisa diandalkan di medan berat, Hercules telah berjasa banyak dalam operasi militer dan nonmiliter. 

TRIBUNNERS - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta berharap insiden kecelakaan pesawat TNI tidak terulang kembali.

Hal itu disampaikan Sukamta seturut insiden jatuhnya Pesawat Hercules milik TNI AU jenis C 130 A-1344 di Wamena pada 18 Desember silam.

“Saya menyatakan turut berduka cita atas 13 korban prajurit TNI AU yang meninggal dalam kecelakaan tersebut. Para prajurit ini sedang jalankan tugas negara, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Sukamta menambahkan dalam catatannya selama tahun 2016 telah terjadi setidaknya 5 (lima) kali kecelakaan pesawat milik TNI. Selain itu, sejak tahun 2000 telah terjadi 5 kali  kecelakaan yang menimpa pesawat Hercules berjenis C 130.

“Ini tentu harus jadi perhatian serius dari Pak Menhan dan juga jajaran TNI,” jelas Sekretaris Fraksi PKS DPR RI ini.

Sukamta mengakui sudah berulang kali sampaikan perihal perlu adanya evaluasi secara menyeluruh terhadap sistem penerbangan TNI.

Audit terhadap kelaikan pesawat TNI perlu dilakukan, mengingat banyak pesawat TNI yang usianya lebih dari 30 tahun. 

BERITA REKOMENDASI

 “Pernyataan Pak Kepala Staf TNI AU bahwa pesawat masih dalam keadaaan layak terbang saya kira tetap harus ditindaklanjuti dengan melakukan audit kondisi pesawat TNI untuk memastikan kondisi pesawat yang masih ada. Hal ini mengingat info yang pernah kami dapat, karena keterbatasan peralatan akibat embargo tidak jarang perbaikan pesawat TNI dilakukan dengan cara kanibal,” jelas Sukamta.

Oleh karena itu, Sukamta mendorong adanya keterlibatan dari Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) untuk melakukan analisa penyebab kecelakaan.

Sukamta memahami bahwa tidak ada kewajiban untuk mengumumkan secara detail penyebab kecelakaan militer karena ini menyangkut rahasia negara.

Namun demikian, Sukamta berharap, hasil investigasi bisa menjadi alat evaluasi. Seluruh data kecelakaan yang selama ini terjadi bisa untuk alat ukur apakah terjadi karena faktor pesawat atau karena faktor lain seperti faktor manusia, cuaca, misi dan manajemen.

Dengan demikian, Sukamta berharap ada perbaikan dari sisi SDM dan manajemen penerbangan pesawat TNI. Setidaknya bisa dengan mengacu pola penerbangan sipil yang sejauh ini dapat berjalan baik dan sangat minim terjadi kecelakaan.


“Saya berharap, tidak ada lagi kecelakaan pesawat TNI di waktu yang akan datang,” jelas Wakil Ketua Bidang Polhukam DPP PKS ini.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas