Tribunners / Citizen Journalism
Kepala Bappenas Tidak Ingin Masela Bernasib Sama Seperti Mahakam
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro ingin pembangunan wilayah kerja Blok Masela, Maluku memperhatikan nasib
Editor: Samuel Febrianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro ingin pembangunan wilayah kerja Blok Masela, Maluku memperhatikan nasib masyarakat di sekitarnya.
Hal itu dilakukan dengan mengajak peran warga untuk membangun skema onshore.
"Menyatukan semua elemen masyarakat, diantaranya fasilitas umum serta fasilitas sosial harus menjadi satu kesatuan,” kata Bambang dalam Seminar Masela untuk Siapa? Skema Darat Dapatkah Memacu Pembangunan Kawasan Timur Indonesia? Yang diselenggarakan Himpunan Alumni Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan IPB di Nusantara V MPR RI, Jakarta, Jumat (24/2/2017).
Bambang memaparkan pengembangan Blok Masela tidak boleh mengikuti proyek gas alam cair (LNG) di Arun dan Blok Mahakam. Karena di dua wilayah tersebut masyarakat tidak mendapatkan perekonomiannya.
"Karena enclave ekonominya terjadi. Enclave menimbulkan kecemburuan kata Bambang.
Hal senada juga diutarakan oleh Presidium Himpunan Alumni Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan IPB Harry Santoso. Menurut Harry proyek Blok Masela harus menghindarkan terjadinya pengurasan dan kutukan SDA, serta kebocoran pendapatan dan kesempatan kerja wilayah.
"Masela harus memberi manfaat yang sebesar besarnya bagi masyarakat setempat," kata Harry.
Untuk diketahui, Lapangan gas abadi Masela terletak di Laut Arafuru dengan kedalaman antara 600-800 meter (WK Masela) dengan cadangan gas sebesar 10,73 (cadangan seluruh Indonesia sekitar 150 TCF).