Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Lukisan Ini Pasti Laku Karena Kolektor Yang Kita Datangi
Suatu hari saya berhasil menjual lukisan berobyek pemandangan karya pelukis Soeboer Doellah ukuran 90 cm x 150 cm.
Editor: Achmad Subechi
Oleh: Amang Mawardi (Penulis)
TRIBUNNEWS.COM, PALMERAH--Saya dulu sangat dekat dengan dunia lukisan. Sebagai pelukis? Bukan...! Tetapi sebagai EO yang menyelenggarakan berbagai pameran lukisan. Persisnya sejak tahun 1990 hingga 2005.
Bahkan masih menyelenggarakan lagi sampai tahun 2009, tetapi tak segencar dan se-periodik sebelumnya yang rata-rata setiap dua-tiga bulan sekali mengadakan pameran cabang seni itu.
Pameran skala gurem yang cuma sehari dalam rangka memeriahkan lomba lukis sampai yang skala nasional, pernah saya selenggarakan. Bahkan pernah mengadakan pameran di Australia dan Thailand.
Ada dua dampak yang saya peroleh berkaitan dengan aktivitas saya itu.
Yang pertama, kalau ada orang butuh lukisan acapkali njujug ke saya.
Saya pun mendapat dampak ikutannya, yakni sering bergerak aktif untuk menawarkan lukisan kepada orang-orang tertentu yang saya anggap berduit.
Banyak di antara mereka yang semula tidak begitu mengenal dan menyukai lukisan, akhirnya menjadi kolektor yang lumayan eksis.
Mungkin lantaran kehadiran saya secara rutin mendatangi dan menawarkan lukisan kepada sosok-sosok tersebut. Tapi, itu dulu …
Yang kedua, saya pernah membuka galeri-galerian (semacam counter lukisan) di Tunjungan Plaza Surabaya, Ramayana Plaza Sidoarjo, bahkan buka stan open space di emperan pertokoan Yakaya Rungkut Surabaya.
Yang ingin saya kemukakan di sini seputar dampak pertama.
Pernah saya membawa lukisan bercorak dekoratif karya seorang pelukis Surabaya ukuran 80 x 60 cm dengan sepeda motor bersama rekan wartawan yang seniman Toto Sonata ke kawasan Kertajaya Indah.
Saat nyetir, dengan over optimistis saya bilang kepada Toto, “Lukisan ini pasti laku, karena kolektor yang akan kita datangi pernah membeli karya Rustamadji dari saya”.
Sampai di rumah kolektor itu, penawaran saya ditolaknya dengan halus, setelah sekian menit mengamati lukisan tersebut.
![Baca WhatsApp Tribunnews](https://asset-1.tstatic.net/img/wa_channel.png)