Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
USAID Terbitkan Buku Praktik Baik Penyiapan Calon Guru di LPTK
Buku ini berisi pengalaman para dosen dan guru sekolah meningkatkan kualitas guru dan calon guru hasil kerja sama dengan program USAID PRIORITAS.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - USAID melalui program Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS), baru saja menerbitkan buku praktik yang baik dalam perkuliahan dan integrasi Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK)-Sekolah.
Buku ini berisi pengalaman para dosen dan guru sekolah mitra LPTK dalam meningkatkan kualitas guru dan calon guru hasil kerja sama dengan program USAID PRIORITAS.
“USAID PRIORITAS sejak tahun 2013 bekerja sama dengan 17 LPTK mitra dan 32 LPTK konsorsium melaksanakan program peningkatan kapasitas para dosen LPTK dalam melaksanakan perkuliahan aktif dan sekaligus memperkuat jalinan kerjasama antara LPTK dengan sekolah mitra tempat mahasiswa calon guru melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL),” kata Stuart Weston Direktur Program USAID PRIORITAS, di Jakarta, Selasa (7/3/2017).
Sebagai produsen calon guru, menurut Stuart, LPTK harus memahami kebutuhan penggunanya yaitu sekolah.
Sebaliknya, sekolah sebagai pengguna juga harus aktif memberikan masukan apa yang dibutuhkan kepada produsen.
“Dosen LPTK tentu kaya teori tetapi biasanya kurang punya pengalaman praktik. Sebaliknya, guru pasti kaya dengan pengalaman praktik tetapi biasanya kurang dalam teori. Melalui interaksi tersebut, kedua pihak dapat bekerja sama yang saling menguntungkan dan bersinergi untuk menghasilkan pendidikan yang terbaik bagi anak bangsa,” kata Stuart lagi.
Buku setebal 180 halaman itu menyajikan tiga topik utama terkait praktik-praktik yang baik dalam penyiapan calon guru dan pendampingan guru.
Pertama tentang perkuliahan yang dilaksanakan para dosen LPTK dengan pendekatan pembelajaran aktif. Perkuliahan aktif oleh dosen tersebut sekaligus menjadi contoh bagi mahasiswa dalam menerapkan pembelajaran aktif di kelas.
Kedua mengupas integrasi LPTK-Sekolah yang memperlihatkan kerja sama antara dosen dan guru dalam melaksanakan penelitian bersama dan pendampingan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah yang dijadikan tempat praktik mengajar mahasiswa.
Kalau mahasiswa praktik mengajar di sekolah yang baik, tentu mereka akan mendapatkan pengalaman yang baik pula dalam mengajar.
Ketiga, mengulas inisiatif-inisiatif praktik yang baik dari LPTK, seperti membuat mata kuliah literasi dan manajemen berbasis sekolah (MBS) sebagai mata kuliah baru untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dan membuat program yang mendekatkan mahasiswa dengan sekolah sejak semester awal.
Biasanya, mahasiswa mulai diperkenalkan sekolah pada semester 5 atau 6. Masih banyak lagi praktik-praktik baik yang diceritakan dalam buku tersebut.
Prof Intan Ahmad PhD, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti menyambut baik penerbitan buku ini.
”Buku ini dapat menjadi wahana berbagi pengalaman antar dosen, sekaligus menjadi inspirasi bagi mahasiswa calon guru. Buku ini juga membuktikan bahwa proses pembelajaran aktif (active learning) juga dapat diterapkan di perguruan tinggi, jika dosen menyiapkannya dengan baik,” katanya dalam sambutan pada buku tersebut.
Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Prof Dr Kamaruddin Amin, menyebut pengalaman para dosen LPTK Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang bermitra dengan USAID PRIORITAS dalam menerapkan perkuliahan dan pendampingan kepada madrasah telah memberi contoh yang baik dalam mempersiapkan calon guru madrasah yang profesional.
Mahasiswa mendapat perkuliahan dengan pendekatan belajar aktif yang relevan dengan pendidikan abad 21.
“Dalam perkuliahan mahasiswa terbiasa difasilitasi berpraktik memecahkan masalah, bekerja sama, menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan menghasilkan karya-karya kreatif dan inovatif dalam perkuliahan. Hal itu menjadi modal baik bagi mahasiswa untuk menjadi guru profesional,” paparnya dalam buku tersebut.
Buku praktik yang baik ini dibagikan ke para dosen mitra yang ada di 49 LPTK yang tersebar di delapan provinsi, yaitu Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Buku ini juga dapat diunduh melalui website www.prioritaspendidikan.org.