Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Bambu Junjung Derajat Hadiah Buat Ahok
Kalau Raja Salman dari Arab Saudi menghadiahi Polri dengan sebilah pedang sebagai cinderamata. Maka saya akan menghadiahi Basuki Tjahaya Purnama
Editor: Toni Bramantoro
Oleh: Alex Palit
Kalau Raja Salman dari Arab Saudi menghadiahi Polri dengan sebilah pedang sebagai cinderamata. Maka saya akan menghadiahi Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok dengan sebatang bambu junjung derajat (junder) sebagai cinderamata buat Gubernur DKI Jakarta nonaktif yang kini sedang cuti dalam rangka putaran kedua Pilkada DKI 2017.
Saya sendiri tidak tahu apa yang melatari dan makna simbolisasi pemberian sebilah pedang berlapis emas dari Raja Salman buat Polri, atau karena bentuk apresiasi Raja dari Arab Saudi atas kinerja Polri atau karena prestasi kinerja Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian dalam menanggulangi radikalisme.
Sementara kalau saya, pemberian cinderamata berupa bambu unik ini sebagai bentuk apresiasi, dukungan moral, politik, dan spiritual terhadap Ahok, Paslon No. 2 di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Kendati hadiah itu hanya berupa sebatang bambu unik, semoga merepresentasikan makna yang tersurat dan tersirat apa dan siapa bambu junjung derajat.
Dalam kajian ilmu deling (bambu) atau ngaji deling, simbolisasi pemaknaan bambu ini tiang, pancer dan wadah dari perwujudan dan penyatuan semua rasa dari tumpukan ros tersebut.
Dikatakan oleh peNgaji Deling Umi Badriyah dari Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN), pemaknaan junjung derajat sebagai simbolisasi perwujudan laku seseorang untuk meningkatkan derajatnya dihadapan Gusti Alloh, juga perwujudan laku seseorang di tengah kehidupan sosial.
“Pada dasarnya manusia yang memiliki ilmu junjung derajat akan mendapat ilham dari Alloh. Termasuk ia akan diangkat derajatnya oleh Gusti Alloh,” ujar Umi Badriyah.
Di mana pancaran energi makro kosmos junjung derajat ini secara otomatis akan menjadikan manusia tersebut memiliki kharisma, dapat dipercaya, juga amanah dalam mengemban dan menjalankan tugas tanggungjawabnya, urainya lebih lanjut.
Bahkan disebutkan, dalam dunia politik bahwa legitimasi kekuasaan seorang pemimpin pun akan terjunjung derajatnya manakala dalam kepemimpinannya dibekali pulung ‘bambu junjung derajat’.
Sementara masalahnya saya sendiri tidak punya kontak untuk memberikan secara langsung kepada bersangkutan sebagaimana diamanatkan. Mudah-mudahan ada yang berkenan membantu agar saya bisa menyampaikan bambu ini kepada yang bersangkutan, Ahok.
"Kuwi ngono yo jatahmu rawaten apik-apik mbok menowo mbesuk enek gunane yo ngger yo... ngertenono... barang kuwi arane pusoko junjung derajat... lamunto oraiso ngundakne derajatmu ning alam ndonyo... mbok menowo iso ngundakne derajate marang gustimu yo ngger...!!!" Itu pesan yang diwejangkan. Semoga!
* Alex Palit, citizen jurnalis “Jaringan Pewarta Independen”, kolektor bambu unik, peNgaji Deling dan admin “Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara” (KPBUN), dan Pemimpin Redaksi Bambuunik.com