Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Buruh JICT Mogok Bukan Untuk Menuntut Gaji Naik
Pekerja pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT) masih melakukan aksi mogok. Terhitung sejak 3 Agustus mereka mogok kerja sampai 10 A
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pekerja pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT) masih melakukan aksi mogok. Terhitung sejak 3 Agustus mereka mogok kerja sampai 10 Agustus 2017.
Relawan Jokowi Ade Armando mengatakan tujuan buruh mogok untuk menyelamatkan aset bangsa dari eksploitasi oleh perusahaan Hong Kong, Hutchison Port. Karena itu Ade membantah tuntutan mereka untuk menaikkan gajinya.
"Para pekerja ini difitnah, diancam, diintimidasi, tapi mereka jalan terus," ujar Ade, Senin (7/8/2017).
Ade menjelaskan buruh menggugat keputusan Direksi Pelindo II yang begitu saja memperpanjang konsesi sampai akhir 2039. Karena para pekerja menilai direksi melanggar peraturan perundangan yang berlaku.
"Tuduhan terhadap SP ini merupakan fitnah keji," ungkap Ade.
Ade menambahkan JICT merupakan pelabuhan petikemas terbesar di Indonesia dan menangani 70 persen ekspor impor Jabodetabek. JICT kata Ade juga berperan vital sebagai gerbang ekonomi nasional.
"Aksi para pekerja sudah berlangsung sejak 2014 dengan isu yang tidak pernah berubah, hentikan perpanjangan konsesi JICT pada Hutchison," kata Ade.